Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memaksimalkan BUMD, yakni Bank DKI sebagai penyalur kredit bagi pengusaha mikro di Ibu Kota.
"Kami pakai Bank DKI saja. UPT Dana Bergulir sudah dibubarkan karena banyak kredit macet," ujarnya setelah penandatanganan akad kredit di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (4/3/2016).
Dia menuturkan berdasarkan laporan total kredit macet di BLUD Dana Bergulir DKI Jakarta mencapai ratusan miliar. Karena itu, Ahok beralih memaksimalkan Bank DKI untuk menggantikan fungsi BLUD Dana Bergulir.
"Pendekatannya bukan politik, tetapi ekonomi. Jadi siapa saja yang memenuhi kriteria bisa dapat pinjaman," jelasnya.
Bank DKI menyalurkan kredit ritel UMKM yang diberi nama Monas 25 dengan total nilai Rp1,5 miliar kepada para pedagang PD Pasar Jaya.
Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan penyaluran kredit ini merupakan bentuk sinergi antar BUMD DKI, yakni DKI business linkage. "Kredit sebesar Rp150 miliar diberikan kepada 150 pedagang dari berbagai pasar yang dikelola PD Pasar Jaya. Bunganya 12% per tahun," katanya.