Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencairan PMP Jakpro Sebelum Desember 2016

Pencairan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp1 triliun untuk PT Jakarta Propertindo dipastikan sebelum Desember 2016.
Logo Jakpro/dokumentasi
Logo Jakpro/dokumentasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pencairan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp1 triliun untuk PT Jakarta Propertindo dipastikan sebelum Desember 2016.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pencairan kepada badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta itu diusahakan Oktober - November 2016.

"Pencairannya kemungkinan baru bisa direalisasikan Oktober -November tahun ini," ujarnya, Selasa (6/9/2016).

Pihaknya juga berharap PMP tersebut dapat segera dicairkan dalam waktu dekat, mengingat pentingnya dana tersebut untuk mengejar pembangunan proyek penugasan Pemda DKI terkait Asian Games 2018.

"Kalau tidak ada penundaan DBH, harusnya kita bisa cairkan Juli. Tapi ada perubahan DBH, ya pasti mundur. Mudah-mudahan bisa sebulan dua bulan ini sebesar Rp1 triliun, agar tidak mengganggu proyek Asian Games 2018," jelasnya.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi mengaku total kebutuhan dana untuk menyelesaikan tiga jenis proyek penugasan tersebut mencapai sekitar Rp5,2 triliun - Rp5,5 triliun.

Sementara, PT Jakpro hingga saat ini telah mendapatkan PMP sebesar Rp1,5 triliun pada 2015, dan juga anggaran sebesar Rp650 miliar pada 2014.

Dana sebesar Rp650 miliar tersebut semula dimaksudkan untuk akuisisi Palyja, namun batal dan masih disimpan, lantaran masih menunggu proses hukum menyangkut gugatan swastanisasi air.

"Dana yang sudah ada Rp1,5 triliun ditambah Rp650 miliar Palyja. Dengan dana itu, kamis sudah bisa lakukan untuk pembayaran down payment kepada para kontraktor," ujarnya.

Asalkan, lanjutnya Pemda DKI Jakarta segera memberikan perubahan penggunaan anggaran sebesar Rp650 miliar yang semula untuk akuisisi Palyja tersebut, untuk dapat digunakan mengerjakan proyek-proyek penugasan itu.

"Sedangkan untuk pembelian rollingstock (kereta dan gerbong) kita akan gunakan dana internal korporasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper