Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bekraf Optimis Kontribusi Industri Kreatif Terhadap PDB Meningkat

Kendati ekonomi diprediksi masih melambat, Badan Ekonomi Kreatif meyakini kontribusi industri kreatif 2017 terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mampu meningkat pada tahun mendatang.

Bisnis.com, TANGSEL--Kendati ekonomi diprediksi masih melambat, Badan Ekonomi Kreatif meyakini kontribusi industri kreatif 2017 terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mampu meningkat pada tahun mendatang.

Keoptimisan tersebut didukung dengan gencarnya upaya promosi industri kreatif lokal di sejumlah pameran, baik skala nasional maupun mancanegara.

"Badan Ekonomi Kreatif [Bekraf] akan terus memfasilitasi bangkitnya industri kreatif Indonesia. Apalagi, didukung dengan melimpahnya sumber daya ide dan gagasan yang kreatif, saya meyakini industri ini bisa kembali tumbuh bagus," kata Triawan Munaf, Kepala Bekraf di Tangerang Selatan, Jumat (21/10).

Saat ini, dirinya mengungkapkan perekonomian Indonesia masih ditopang oleh industri berbasis sumber daya alam yang cenderung memiliki daya saing rendah di pasar global.

Sebaliknya, sejumlah negara justru memacu keberadaan industri kreatif untuk menopang ekonominya karena sektor ini memiliki multiplier effect, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi dan sumber daya manusia.

"Sejak 2014, pertumbuhan industri ini terus menurun. Untuk itu, pemerintah dan pengusaha harus bekerjasama untuk memacu industri ini supaya bisa bangkit dari masa suramnya," tegasnya.

Triawan optimistis kontribusi industri kreatif terhadap PDB Indonesia mampu bertengger di kisaran 5%-5,25%, dari sebelumnya yang hanya menyumbang 4% terhadap PDB Indonesia.

Pada saat yang sama, Pekan Raya Indonesia (PRI) 2016 yang resmi dibuka mulai 20 Oktober-6 November 2016 digadang-gadang menjadi pameran industri kreatif terbesar di Indonesia.

Hyang Miharja, General Secretary PRI 2016 mengungkapkan PRI 2016 merupakan pameran multiproduk berskala besar pertama dan terbesar di Indonesia ini ditargetkam mampu meraup transaksi senilai Rp1 triliun.

PRI akan menjelma menjadi pameran multiproduk terbesar yang menggabungkan brand-brand besar dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dirinya mengatakan penempatan UMKM tidak akan dipisahkan dari brand-brand besar, melainkan digabung. Mengingat peserta yang mendaftar PRI 2016 cukup banyak, Hyang optimistis jumlah pengunjung bisa terdongkrak hingga 1 juta orang.

"Ini menunjukkan komitmen kami untuk mempromosikan produk buatan UMKM. Jika dipisah, ada kesan pemisah sehingga UMKM tidak bisa membaur dengan lainnya," tambahnya.

Dari total alokasi stan yang ada, UMKM mendapatkan porsi sebesar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper