Bisnis.com, TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan berbagai upaya untuk menangani persoalan banjir, mulai dari pembangunan turap, normalisasi kali dan pembuatan sistem pengendalian banjir melalui proses pengeringan situ.
“Penanganan banjir harus dikerjakan melalui program yang jelas dan berkesinambungan. Jadi penanganannya harus melibatkan berbagai pihak,” kata Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah di Tangerang, Kamis (17/11/2016).
Secara khusus, dia meminta kepada pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk melakukan normalisasi Situ Bulakan yang saat ini kondisinya sangat dangkal berkisar antara 40 cm-200 cm.
Akibatnya, Pemkot Tangerang berupaya mengeringkan Situ Bulakan saat musim kemarau supaya mampu menampung air selama musim hujan. Tetapi faktanya, limpasan air saat banjir yang lalu cukup luar biasa kuantitasnya, sehingga Situ Bulakan tidak mampu menampung air.
“Situ Bulakan yang memiliki luas 19 hektare memang sudah pernah dilakukan normalisasi pada 2008. Tetapi, dengan perubahan yang ada, kami minta situ ini dinormalisasi lagi, karena kewenangannya memang bukan di Pemerintah Kota Tangerang,” tuturnya.
Tak hanya itu, Arief juga meminta normalisasi Sungai Cirarab hingga ke Bendung Sarakan. Hingga saat ini, normalisasi Sungai Cirarab hanya berkisar 3 km dari Situ Bulakan ke arah Bendung Sarakan, tetapi belum sampai ke Bendung Sarakan.
“Lainnya adalah pemkot juga membutuhkan bantuan untuk melakukan pengerukan di Kali Sabi dan juga penataan daerah aliran sungai Sabi dan Cisadane, sehingga aliran Kali Sabi tidak tertahan. Setahun ini, sudah emapt kali Sungai Sabi meluap,” tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Kementerian PUPR melalui Dirjen SDA berjanji untuk segera menindaklanjuti usulan Pemkot Tangerang.
“Nanti akan kami sampaikan kepada Pak Dirjen. Nanti juga akan kita tambah gorong-gorong di Kali Sabi supaya alirannya lebih lancar karena selama ini ada bottle neck di situ,” ujar Sekretaris Dirjen SDA Lolli Martina Martief.