Bisnis.com, JAKARTA-Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan Pemprov DKI akan melakukan stabilitas harga pangan guna melakukan pengendalian inflasi DKI Jakarta. Pasalnya, hingga triwulan III, inflasi DKI Jakarta masih rendah di bandingkan dengan sebelumnya.
“Kita ada tim pengendalian inflasi, untuk meredam gejolak harga kita melalui perbaikan manajemen stok dan pengendalian pemotongan rantai distribusi pasokan,” kata Sri, Selasa (20/12/2016).
Oleh karena itu, Sri meminta supaya BUMD pengendalian pangan, seperti PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan Food Stasion Tjipinang untuk menjaga sinergi supaya dapat melakukan penekanan harga pangan.“Di kelurahan kita juga adakan secara rutin adakan program pasar murah,” katanya.
Selain itu, Dia mengatakan Pemprov DKI juga telah melakukan kerja sama dengan PT Bulog untuk menjaga persediaan beras. Dia mengatakan sampai dengan bulan Maret, Pemprov DKI telah mendapatkan kuota beras sebayak 75.000 ton.
“Secara keseluruhan kita juga kerja sama dengan sistem sistem resi gudang (SRG) di beberapa sentaral jadi bisa menjaga pasokan,” tuturnya.
Lebih jauh, Dia menuturkan tantangan terberat akan dihadapi pada 2017, pasalnya diprediksi akan terjadi kenaikan harga gas. Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemprov DKI akan melakukan penyesuaian tarif dasar listrik waktu tertentu.
Kemudian, Pemprov DKI juga akan membentuk perkulakan yang dikoordinasikan oleh PD Pasar Jaya, sehingga pedagang pasar dapat mengambil stok pangan di tempat tersebut, sehingga harga akan ditekan semurah mungkin.