BANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini mulai lepas dari tren perlambatan menjadi di kisaran 6%-6,8% pada tahun mendatang.
Pasalnya, sejak 2013-2015, pertumbuhan ekonomi kota ini konsisten mencatatkan tren perlambatan menjadi 6,52% (2013), lalu melambat 5,64% (2014), dan 5,58% pada tahun lalu.
“Pemacu pertumbuhan ekonomi masih berasal dari sektor-sektor andalan yakni industri pengolahan, perdagangan besar, dan konstruksi,” kata Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Said Endrawiyanto kepada Bisnis, Jumat (23/12).
Pada tahun lalu, kontributor pemacu ekonomi Tangerang antara lain industri pengolahan 33%, transportasi dan pergudangan 29%, perdagangan 10%, dan konstruksi 7%.
Pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang masih di bawah capaian Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang pada periode yang sama.
Hingga akhir tahun ini, Said optimistis Tangerang mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,8%-6% yang dipacu oleh peningkatan realisasi investasi dan konsumsi masyarakat. Per November 2016, Tangerang merealisasikan investasi yang berasal dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing) mencapai Rp6,2 triliun.
Adapun, investasi tersebut berasal 80 proyek dan mampu menyerap 10.139 orang tenaga kerja lokal. Capaian itu juga menjadikan Kota Tangerang sebagai salah satu kota penyumbang investasi di peringkat 10 besar secara nasional dari ratusan kota/kabupaten.
Guna memaksimalkan penyerapan tenaga kerja, Pemkot Tangerang juga akan mengoptimalkan potensi Balai Latiha Kerja (BLK) untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja. Adapun, jenis pendidikan dan pelatihan yang dibuka BLK Disnaker Kota Tangerang antara lain ketrampilan menjahit, reparasi kendaraan bermotor, dan keahlian administrasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Tangerang Rachmansyah mengungkapkan pelatihan tersebut akan meningkatkan kualitas kemampuan dan keahlian tenaga kerja.
"Saya berharap dalam pelatihan yang disediakan ini dapat memberikan manfaat bagi tenaga kerja serta membuat mereka [tenaga kerja] siap pakai dalam dunia kerja. Untuk pelatihannya tidak di pungut biaya alias gratis," tekannya.