Bisnis.com, TANGERANG - Meski tekanan inflasi akibat sejumlah kebijakan pemerintah tahun ini diprediksi meningkat, Pemerintah Provinsi Banten mematok inflasi bakal bergerak turun menjadi 3,5% pada tahun ini.
Sepanjang tahun 2016, inflasi Provinsi Banten berada di level cukup rendah yakni 2,49% dibandingkan 2015 dan 2014 yang masing-masing mencapai 4,29% dan 10,2%.
“Strategi untuk mencapai target itu sudah kami tuangkan dalam roadmap pengendalian inflasi Banten sampai 2019. Setidaknya, roadmap itu didesain untuk mengatasi lima tantangan struktural inflasi di Banten,” kata Ketua TPID Banten Mahdani kepada Bisnis, Kamis (5/1/2017).
Adapun, lima tantangan struktural tersebut antara lain ketergantungan Banten terhadap pasokan bahan pangan dari daerah lain, rantai pemasaran yang panjang, lemahnya konektivitas ke sentra produksi, informasi harga dan pasokan yang tidak seimbang, serta belum optimalnya kerja sama antar daerah.
Hal tersebut diwujudkan dalam moto TPID yakni Jawara Debus Sejati yang memiliki kepanjangan menjaga kewajaran harga dengan produksi, distribusi, sarana ekonomi, kerja sama, dan teknologi informasi.
Di sejumlah daerah, misalnya, Kota Tangerang sudah memiliki Sistem Informasi Harga Pasar (SEGAR) yang dapat diakses di android maupun komputer. Aplikasi itu menyajikan daftar harga barang-barang sembako secara terkini (real time).
Aplikasi itu mempercepat pelaporan harga bahan pokok kepada pimpinan dan berfungsi untuk memberikan informasi harga komoditas pokok ke masyarakat.
Selain di Tangerang, Pemkab Serang juga bekerja sama dengan Perum Bulog Subdivre Serang untuk menjaga fluktuasi inflasi di kawasan ini.
Kesepakatan itu terkait dengan penyediaan bahan makanan pokok antara lain beras, gula, minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih melalui koperasi pemerintah daerah. Kebijakan ini akan signifikan memangkas ongkos distribusi
Pada tahun lalu, TPID Banten juga berencana kerja sama dengan Provinsi DKI Jakarta mengenai pengelolaan Sistem Resi Gudang (SRG) dan perdagangan beras dengan Kabupaten Lebak. Kerja sama pengelolaan SRG dan perdagangan beras akan dilaksanakan bersama dengan PT Food Tjipinang Jaya.
“Dalam jangka pendek, kami sudah mengadakan Warung TPID. Penguatan koordinasi TPID dan database pangan juga terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten sendiri memprediksi inflasi 2017 berkisar di angka 4,5%-4,8%, atau naik dibandingkan inflasi tahun lalu yakni 2,94%.”Untuk kontribusi kenaikan tarif listrik, terus terang kami belum menghitungnya tetapi kenaikan inflasi bersumber dari kenaikan itu,” kata Kepala BI Provinsi Banten Budiharto Setyawan.