Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian dan pihak terkait akan menurunkan hingga 10 ribu personel dalam pengamanan Hari Raya Idul Adha dan libur akhir pekan yang cukup panjang.
Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Jumat (1/9/2017) yang menambah panjang hari libur akhir pekan. Belum lagi sejumlah warga yang berpotensi untuk memulai libur lebih dahulu sejak 31 Agustus atau memperpanjang hari liburnya hingga 3 atau 4 September.
"Polisi menurunkan hampir 7 ribuan hingga 8 ribuan [personel ditambah] dinas-dinas terkait mungkin hampir 9 ribu hingga 10 ribuan di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya," Jelas Wakapolda Brigjen Pol Suntana, Jumat (25/8/2017).
Pengerahan personel akan dimulai pada Rabu (30/8/2017) di beberapa ruas tol untuk mengantisipasi kemacetan, serta hal-hal lain seperti kecelakaan dan sebagainya.
Terkait antisipasi kemacetan pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk melakukan prmbatasan bagi truk bersumbu tiga dan lebih agar tidak diperbolehkan beroperasi selama hari tertentu jelang arus berangkat dan balik.
Selain itu, seluruh pekerjaan, baik di jalan tol dan jalan raya yang dilalui selama arus mudik dan balik akan dihentikan sementara.
Baca Juga
"Dari Jasa Marga menyampaikan dan sesuai dengan perintah dari beberapa instansi terkait, selama kegiatan dari tanggal 30 [Agustus] sampai 4 [September] semua pembangunan di jalan raya maupun di jalan tol tidak dilaksanakan, di-pending. Jasa Marga akan menyingkirkan beberapa tanda-tanda pembangunan,sehingga ruas jalan yang ada bisa dipakai secara optimal," jelasnya.
Selain itu, pada hari H, para personel juga akan dikerahkan mengamankan kegiatan salat Idul Adha di masjid-masjid dan sejumlah lokasi lain yang biasa digunakan untuk salat bersama seperti lapangan-lapangan.
Dala kesempatan ini, Wakapolda juga mengimbau agar masyarakat bisa melaksanakan sholat di masjid atau lingkungan masing-masing.
"Jadi bertakbirlah di lingkungan dan masjid masing-masing dan mushalla sambil berintrospeksi tentang kehidupan kita yang akan datang," imbaunya.
Untuk kegiatan kurban, pihaknya juga telah meminta para kapolres dan pemerintah daerah untuk mendata lokasi dan menghitung agar jumlah sedekah atau kurban yang dibagikan sesuai dengan jumlah penerima, sehingga tidak terjadi keributan apalagi sampai memakan korban.