Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sky Bridge Integrasikan Transjakarta dengan MRT

Integrasi antar moda transportasi merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses angkutan umum.
 Foto aerial proyek konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (1/6)./Antara-Sigid Kurniawan
Foto aerial proyek konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (1/6)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA--Integrasi antar moda transportasi merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses angkutan umum.

Gamal Sinurat, Asisten Sekda DKI Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, mengatakan salah satu penghubung antar moda transportasi yang akan segera dibangun adalah Sky Bridge.

Sky Bridge ini nantinya akan mengintegrasikan halte Transjakarta Koridor 13 dan stasiun MRT di CSW, Jakarta Selatan.

"Kan ada Koridor 13 yang baru dan nanti akan ada MRT yang lewat di kawasan tersebut, itu belum terintegrasi. MRT sudah buat gagasan dan sudah disampaikan. Prinsipnya Gubernur setuju," ujarnya di Balai Kota, Jumat (6/10/2017).

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DKI Jakarta Tuty Kusumawati yang mengatakan bahwa pendanaaan pembangunan Sky Bridge akan melibatkan pihak swasta untuk mengejar jadwal pembangunan yang harus sinkron dengan operasional MRT pada Februari atau Maret 2019.

"Dari beberapa opsi pendanaan yang paling memungkinkan dengan melibatkan pihak investor atau para pengembang yang berada di sekitar Sky Bridge," tukasnya.

Tuty mengatakan kerjasama dengan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur penunjang transportasi seperti pembangunan Simpang Susun Semanggi. Namun Tuty belum menjelaskan lebih lanjut tentang skema pendanaan Sky Bridge tersebut.

“Perusahaan swasta di sekitar situ mungkin ada yang mau bekerjasama bangun [sky bridge], kerjasama seperti apa ini perlu dijajaki,” katanya.

Menurut Tuty, sumber pendanaan yang sempat menjadi opsi antara lain melalui APBD, tambahan dana (variation order) ke PT MRT Jakarta atau PT Transportasi Jakarta.

Namun jika pendanaan menggunakan APBD murni dinilai tidak mungkin dilakukan segera karena pendanaannya belum dianggarkan di dalam Kebijakan Umum Anggaran Rencana Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018 padahal operasional MRT diperkirakan mulai bulan Februari atau Maret.

Sedangkan kemampuan anggaran BUMD PT Transportasi Jakarta dan PT MRT tidak memadai untuk membangun Sky Bridge yang estimasinya memakan dana Rp8 miliar.

Sky Bridge direncanakan dibangun di sisi kiri dan kanan halte dengan desain melengkung sepanjang 125 meter dengan ketinggian 6 meter dari permukaan tanah.

Tuty menambahkan pembangunan Sky Bridge ini di luar dari perencanaan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) yang juga akan dibangun di sepanjang jalur Jl. Thamrin – Jl. Sudirman untuk memadai moda transportasi umum di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper