Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta telah memprediksi jika faktor cuaca dan kondisi kerja yang dikejar target pada pembagunan light rapid transit di Kayu Putih dapat berisiko tinggi untuk keselamatan pekerja.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan ikut berbelasungkawa terhadap kecelakaan yang terjadi karena robohnya konstruksi bangunan light rapid transit (LRT) di Kayu Putih, Jakarta Timur. LRT yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome ini menurut perkirakan akan selesai sebelum acara Asian Games nanti pada Agustus tahun ini.
Namun faktor cuaca yang tidak menentu menjadi kendala bagi pengembang sehingga mengambil langkah dengan menggenjot kinerja pembangunan ini agar bisa selesai sesuai dengan target.
Hal ini berakibat lima orang menjadi korban karena tertimpa reruntuhan proyek tersebut yang terjadi pada Senin (22/1/2018) dinihari.
"Saya pertama prihatin dan sangat berduka cita. Tentunya ada pekerja yg menjadi korban dari kecelakaan pekerjaan proyek tersebut," kata Sandi, Senin (22/1/2018).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah berhubungan dengan Direktur PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi untuk membahas realisasi pembangunan LRT ini yang ditargetkan harus selesai pada Juni--Juli tahun ini.
Baca Juga
"Mereka bilang akan kejar dengan tambahan shift, tambah orang, namun kami [Pemprov dan Jakpro] sama-sama khawatir dengan keselamatan kerja," ujarnya.
Dia menambahkan jika kerja dikejar-kejar deadline seperti itu memungkinkan ada beberapa prosedur keselamatan yang terlupakan demi efesiensi waktu.
"Saya belum mendapat laporan, nanti saya akan langsung minta laporan lengkap," imbuhnya.
Seperti diketahui, korban konstruksi pembangunan antar span P28-P29 Proyek LRT ini berjumlah lima orang, yaitu Rois Julianto, Wahyudin, Abdul Mupit, Ahmad Kumaedi, dan Jamal.
Adapun tiga dari lima korban jatuhnya girder box proyek LRT Kayu Putih tersebut telah dipulangkan.
Sementara itu, Direktur Utama Jakpro Satya Hergandhi mengatakan dua orang korban lainnya masih harus menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak dokter rumah sakit.
"Dua orang korban lainnya harus diperiksa oleh dokter spesialis. Semalam itu kan masuk UGD [unit gawat darurat] sehingga hanya ada dokter jaga," imbuhnya.
Satya menjelaskan telah meminta kontraktor utama, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk melakukan investigasi. Kendati terjadi kecelakaan, dia menyatakan pembangunan kontruksi LRT Kayu Putih ini akan terus dijalankan.