Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSPORTASI DKI: Penggunaan jalan layang Antasari-Blok M molor

JAKARTA: Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M yang direncanakan akan beroperasi mulai Agustus besok, ternyata dipastikan akan molor dan baru bisa difungsikan pada Oktober nanti.

JAKARTA: Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M yang direncanakan akan beroperasi mulai Agustus besok, ternyata dipastikan akan molor dan baru bisa difungsikan pada Oktober nanti.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan bahwa pembangunannya sedikit terkendala disebabkan adanya undang-undang baru mengenai pembebasan lahan.

Ery menjelaskan bahwa untuk pembangunan JLNT Antasari-Blok M, dari lima paket pembangunan masih tersisa satu paket yang belum tersambung. Kamis (26/7) lalu, peket Cipete Utara yang dikerjakan PT Yasa Patria Perkasa usai tersambung. Sementara tiga paket lainnya, Mabak, Prapanca, dan Brawijaya sudah rampung lebih awal.

“Pada Paket Pasar Cipete masih tersisa dua bidang tanah yang belum dibebaskan karena pemiliknya masih belum setuju. Pekerjaan belum bisa diteruskan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (27/7).

Dia menyebutkan bahwa tanah yang belum dibebaskan terletak di kawasan Pasar Inpres Cipete. Dari total luas tanah 200 meter yang perlu dibebaskan, ia mengatakan masih tersisa dua bidang lagi yaitu yang terletak di ujung tanjakan dan turunan bagi kendaraan yang hendak masuk atau keluar JLNT.

Seperti diketahui, JLNT Antasari-Blok M terdiri dari lima paket yakni Pasar Cipete sepanjang 1.170 meter, Cipete Utara sepanjang 805 meter, Taman Brawijaya 800 meter, Prapanca 628 meter, dan lapangan Mabak sepanjang 1.391 meter.

Adapun pengerjaan Paket Cipete Utara, papar Ery sudah sampai tahap penampang jalan (segmented box girder) sebanyak 602 buah sudah terpasang seluruhnya. Meskipun sudah tersambung, Ery menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan di bawah JLNT yang perlu dibenahi.

“Seperti pembangunan separator jalan, pengaspalan, dan pemasangan pot tanaman di setiap tiang atau pier JLNT. Sedangkan pada bagian atas JLNT pekerjaan tambahannya antara lain pemasangan parapet atau tembok tepian JLNT, serta pengaspalan jalan,” ujarnya.

Kurnia Henry Juanto, Manajer Proyek PT Yasa, pengembang yang menangani pembangunan Paket Cipete Utara menyatakan bahwa pembangunan paket tersebut sudah mencapai 95,5%.

“Kontrak awal memang direncanakan selesai dalam 21 bulan. Namun ada kekurangan anggaran, sehingga diperpanjang hingga Nopember, karena menunggu APBD Perubahan,” kata Kurnia.(mmh)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Bambang Sutejo

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper