BISNIS.COM, JAKARTA--Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi patut didukung oleh seluruh kepala daerah seluruh Indonesia. Tetapi perilaku masyarakat setiap ada penaikan harga BBM tidak bakal berubah untuk mengeruk keuntungan.
Mantan Bupati Belitung Timur Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama berpengalaman mengenai permainan BBM bersubsidi selalu ada mafia bermain mengeruk keuntungan dari selisih harga. Alhasil solar menjadi langka karena diburu untuk diperjualbelikan dengan harga lebih tinggi.
"Ilang semua solar sehari ludes. Nelayan pergi kelaut bukan cari ikan tetapi memilih jual solar saja di tengah laut, perekonomian jadi tidak jalan [gara-gara harga] BBM naik," katanya di Balai Kota, Jumat (26/4/2013).
Oleh karena itu, Ahok merupakan pejabat yang tidak setuju dengan pemberian subsidi BBM karena akan merusak negara. Perilaku masyarakat ini didorong peluang mendapat uang lebih cepat tentunya dengan modal besar keuntungannya semakin besar.
Fakta lain yang diungkap Ahok, bahwa tukang isi diriken BBM bisa bangun rumah gedung hebat. Penghasilannya diperoleh dari masyarakat yang mengisi diriken sekali isi Rp5000, belum lagi masyarakat main ataupun oknum aparat. "Saya tidak setuju dengan BBM bersubsidi, rusak negeri ini," ucapnya.