Bisnis.com, JAKARTA – Ingin membela hak-hak korban kenakalan pelajar, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama tak gentar dengan ancaman Satgas Perlindungan Anak (PA) yang akan menyeretnya ke meja hijau gara-gara pernyataan anak nakal calon bajingan.
Dia justru balik bertanya kenapa hak orang-orang baik yang dipukulin justru tidak dilindungi. Pelajar nakal wajar kalau cuma satu dua orang, tetapi jika mengajak segerombolan membajak bus seperti di SMAN 46 Kebayoran Baru, pelajar baik ikut menjadi korban.
"Wajar saja [protes], kalau soal hak individu, hak anak semua orang berhak. Tapi ketika hak anda mengganggu hak orang lain, pertanyaan saya kepada PA PA yang hebat ini, hak orang yang baik-baik dipukulin itu, anda kok tidak lindungin?" Katanya di Balaikota DKI hari ini, Jumat (15/11/2013).
Jadi kalau hidup nyaman harus tertib dan kalau mau tertib harus ada penegakan hukum. Menurut Ahok, tugas negara adalah menjaga supaya hak setiap orang tidak mengambil hal orang lain.
Anak yang membajak bus kurang dididik sehingga terjadi aksi pembajakan dengan memukul orang itu sudah ada bibit bajingan. Satgas PA diminta tidak memanjakan anak seperti itu.
"Kasian dong, anak-anak orang yang sekolah baik-baik tapi jadi korban. Jadi kalau bela itu, bela yang betul. Orang masih gak ngerti matematik. Kalau saya harus bela 10 orang, 1 mati 9 hidup, saya pilih 9 hidup. Kalau harus pilih salah satu, saya korbankan 1, yang nakal."