Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oknum Pegawai DKI Dituding Jadi Calo Rusun

Mahalnya harga tempat tinggal di Jakarta justru dimanfaatkan oknum, yang diduga sebagai aparat Pemorov DKI Jakarta, untuk mengeruk keuntungan. Salah satunya corbannya ialah calon penghuni rusunawa Pinus Elok Jakarta Timur harus membayar mahar Rp5 juta-Rp12 juta demi untuk mendapatkan kunci.
Sebagian penghuni menolak untuk pindah karena tidak punya pilihan lain /bisnis.com
Sebagian penghuni menolak untuk pindah karena tidak punya pilihan lain /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Mahalnya harga tempat tinggal di Jakarta justru dimanfaatkan oknum, yang diduga sebagai aparat Pemorov DKI Jakarta, untuk mengeruk keuntungan. Salah satunya corbannya ialah calon penghuni rusunawa Pinus Elok Jakarta Timur harus membayar mahar Rp5 juta-Rp12 juta demi untuk mendapatkan kunci.

Seorang penghuni bercerita dia ingin sekali menempati rusunawa Pinus Elok karena tidak punya rumah. Dia menyadari untuk mendapatkan hak menempati rumah susun syaratnya berbelit bahkan bisa bertahun-tahun. "Adik saya butuh 2-3 tahun ngurus berkas," ujar perempuan, yang enggan menyebutkan namanya, Rabu (5/3/2014).

Di tengah perburuan rusunawa itu, tiba-tiba ada seorang oknum yang menawarkan jalan pintas agar bisa cepat mendapatkan unit rusun tapi dengan syarat dokumen lengkap dilampirkan uang pelicin. Sumber tersebut mengaku diminta bayar Rp8,5 juta untuk sebuah unit rusun di lantai dua.

Dengan mahar tersebut kunci rusun pun berhasil digenggam dan boleh menempati rusun dengan fasiitas listrik dan air PAM. Setiap bulannya, penghuni berkewajiban membayar sewa rusun berkisar Rp460.000 tergantung posisi lantai.

Sumber tersebut menempati rusunawa Pinus Elok sejak Desember 2013 namun awal Februari 2014 pintunya disegel karena ditengarai sebagai penghuni ilegal. Artinya menempati rusunawa dengan jalur percaloan. Sedikitnya 44 unit telah disegel warna merah dan akhir pekan ini diminta untuk mengosongkan unit.

Sebagian penghuni menolak untuk pindah karena tidak punya pilihan lain jika diusir dari tempst itu. "Saya akan memperjuangkan biar tetap bisa tinggal di rusun karena saya warga yang benar-benar tidak punya rumah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper