Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan buruh industri otomotif yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Industri Otomotif Indonesia (FSPOI) ikut terlibat aksi demonstrasi massal peringatan hari buruh sedunia 1 Mei 2014.
Mereka menuntut kepada pemerintah dan pengusaha agar lebih siap menghadapi perdagangan bebas yang akan bergulir mulai 2015. Salah satunya dengan menganggap pekerja sebagai aset berharga dalam perkembangan ekonomi nasional khususnya otomotif.
Dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (1/5/2014), jelang Asean Economic Community nanti diharapkan pekerja WNI diprioritaskan agar mendapat perlindungan dari pemerintah dengan rincian :
1. Perlindungan kerja formal dan informal di Indonesia
2. Tolak outsourching
3. Segala bentuk pekerjaan menggunakan tenaga kerja WNI
4. Peran direksi dan investor di tingkat manajemen adalah 40% asing dan 60% WNI
5. Penggunaan tenaga ahli/konsultan di industri maupun perusahaan harus seimbang 50% : 50%
6. Perlindungan dan perbaikan upah dan kerja layak
7. Peningkatan ketrampilan dan pendidikan profesi kerja.
Buruh menyadari pengusaha maupun investor otomotif berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional namun aset ketenagakerjaan sangat penting dalam menunjang nilai tambah.