Bisnis.com, BEKASI—Harga daging kambing di sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi mengalami kenaikan menjadi Rp5.000/kg menjelang Ramadan dan Lebaran pada tahun ini.
Kenaikan harga daging kambing lantaran permintaan masyarakat Bekasi dalam beberapa pekan ini meningkat. Pantauan harga daging kambing di Pasar Bantargebang pada bulan lalu Rp100.000/kg. Namun pada pekan ini, harga daging sudah berubah menjadi Rp105.000/kg.
Adapun harga daging kambing di Pasar Jatiasih dan Pasar Kranji Baru Kota Bekasi belum mengalami kenaikan atau hanya di angka Rp95.000/kg baik pada bulan lalu hingga pekan ini.
Iwan Jenewanto, Kepala Bidang Teknis Perpasaran Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi mengatakan kebutuhan daging menjelang Ramadan dan Lebaran cenderung meningkat. Iwan mengakui harga daging yang cenderung meningkat adalah daging kambing karena pasokan daging berkurang.
Lain halnya dengan daging sapi, kata dia, pasokan daging sapi di Kota Bekasi cenderung tercukupi dibandingkan dengan daging kambing.
“Semua daging itu memang didatangkan dari luar kota. Karena di sini tidak ada peternak yang secara khusus memelihara binatang sapi dan kambing,” papar dia kepada Bisnis.com, Minggu (22/6/2014).
Menurutnya, binatang sapi dan kambing biasanya didatangkan dari Jawa Timur dan Bali. Secara pasti, Iwan tidak mengetahui berapa ekor penyembelihan binatang di Kota Bekasi. Dia hanya mengetahui indikasi kelangkaan daging akan berdampak kenaikan harga.
Sementara itu, harga sembako di Kota Bekasi, kata dia, cenderung fluktuatif. Dia mengakui harga beras di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan berkisar Rp500/kg-Rp1.000/kg. Adapun kenaikan harga cukup tinggi yakni jenis kacang-kacangan yang naik Rp6.000/kg.
Iwan memaparkan kenaikan harga kacang-kacangan karena masyarakat akan banyak membutuhhkan kacang-kacangan guna melengkapi menu buka puasa dan sahur. Dia menuturkan kenaikan harga ini untuk kacang hijau dan kacang tanah.
“Tentu saja orang butuh kacang hijau untuk kolak sebagai menu buka puasa. Makanya permintaan meningkat sehingga berpengaruh pada harga,” paparnya.
Kasi Pasar Tradisional Dispera Kota Bekasi Bahrudin memaparkan konsumsi masyarakat Bekasi naik 7%-8% menjelang Ramadan dan Lebaran. Namun demikian, kata dia, beberapa orang sedang disibukkan dengan kebutuhan biaya sekolah sehingga lonjakan permintaan sembako belum terlalu terlihat jelas.