Bisnis.com, JAKARTA - Pengunjung Mesjid Kubah Emas di Jl Raya Meruyung, Limo Depok Jawa Barat, yang menggunakan kendaraan pribadi keberatan dengan pungutan tarif parkir berlapis di komplek masjid itu.
Pungutan parkir berlapis tersebut dimulai dari pintu gerbang masuk. Petugas membagikan kartu parkir dengan memungut Rp10.000 per kendaraan, seperti sedan, minibus, dan bus.
Selanjutnya, kendaraan diarahkan ke area parkir di sisi belakang gedung aula di dalam komplek Masjid Dian Al Mahri, yang dijaga sejumlah anak muda hanya dengan duduk-duduk di bawah tenda payung.
Bagi kendaraan yang keluar dari area khusus parkir tersebut dipungut biaya Rp2.000 per kendaraan, tanpa ada lembar bukti pembayaran.
Selanjutnya, pengunjung harus menyerahkan kartu parkir terbungkus plastik laminating kepada petugas berseragam di gerbang area Islamic Center Dian Al Mahri seluas 50 hektar tersebut.
Lepas dari pintu gerbang langsung dihadang sejumlah pemuda yang meminta bayaran Rp2.000 hanya untuk jasa mengatur lalu lintas, sebelum kendaraan meninggalkan komplek masjid tersebut.
Khoirul Hadi, pengunjung asal Pondok Cabe, Ciputat Tangerang Selatan, mengatakan pengunjung tidak keberatan membayar tarif parkir karena memahami biaya operasional dan perawatan komplek masjid sangat besar.
"Tetapi, melihat prilaku petugas parkir dan caranya meminta uang, tekesan bahwa aktifitas mereka bukan merupakan kebijakan dari dewan masjid. Kecuali yang di pintu gerbang, sangat sopan," katanya Rabu (25/6/2014).
Masjid Kubah Emas dapat menampung hingga 15.000 jamaah untuk sholat dan mencapai 20.000 orang untuk kegiatan majelis taklim.
Setiap hari, masjid tersebut rata-rata dikunjungi sekitar 10.000 orang dan meningkat menjadi 20.000-30.000 orang pada akhir pekan, dengan fasilitas tempat parkir lebih dari 300 unit mobil dan 1.400 unit motor.
.jpg?w=348&h=261)
