Bisnis.com, JAKARTA - Bank DKI menargetkan penerimaan dari pembayaran uang sewa lebih dari 20.000 penghuni di seluruh rumah susun (rusun) di Ibu Kota, sejalan dengan diberlakukannya cash management system (CMS).
"Bank DKI menargetkan penerimaan pembayaran uang sewa lebih dari 20.000 penghuni di berbagai rumah susun," ujar Direktur Keuangan Bank DKI Benny Santosa dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Selasa (8/7/2014).
Oleh karena itu, pihaknya telah memastikan kesiapan teknologi informasi demi menjamin kelancaran proses penerimaan pembayaran uang sewa.
"Menyiapkan infrastruktur teknologi informasi yang memadai untuk menjamin kelancaran proses penerimaan pembayaran uang sewa," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Yonathan Pasodung berharap dengan adanya CMS dari Bank DKI sumbangan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) turut terkerek.
"Diharapkan dapat meningkatkan penerimaan asli daerah dan meningkatkan kinerjanya," ucapnya.
Fitur dari CMS tak hanya membuat Pemprov DKI dapat memonitor transaksi secara realtime, informasi tentang rekening hingga konsolidasi rekening perusahaan.
"Transfer antar bank, pembayaran gaji atau payroll, transfer dan pembayaran berjadwal, liquidity management serta konsolidasi rekening perusahaan," katanya.
Seperti diketahui, sebelum diterapkan di Rumah Susun Pulo Gebang, Bank DKI sudah melakukan pilot project pada Juni 2014 di Rumah Susun Pondok Bambu. Kemudian, secara bertahap akan diterapkan di seluruh rumah susun di DKI dimulai dari Rumah Susun Muara Baru dan Marunda.