Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMACETAN BEKASI: 19 Titik Jadi Fokus 5 Tahun ke Depan

Pemerintah Kota Bekasi menargetkan dapat membenahi 19 titik kemacetan akut di wilayahnya dalam lima tahun ke depan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menargetkan dapat membenahi 19 titik kemacetan akut di wilayahnya dalam lima tahun ke depan.
 
Teguh Indrianto, Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, mengatakan simpul kemacetan di wilayah pendukung Ibu Kota DKI Jakarta tersebut terpantau cukup banyak.
 
Menurutnya, pihaknya telah menginvetarisir 19 titik kemacetan yang memerlukan penanganan secepatnya guna memberikan akses yang lebih baik bagi mobilisasi komuter.
 
Untuk itu, dia menjelaskan Pemkot Bekasi menargetkan dalam lima tahun ke depan 19 titik tersebut dapat dibenahi secara bertahap.
 
"Inventarisasi kami ada 19 titik yang perlu penanganan segera dan cepat. Itu akan di-breakdown dalam lima tahun dengan melihat skala prioritas," jelasnya, Rabu (10/9).
 
Pada tahun ini, lanjutnya, pihaknya akan melakukan pembenahan pada sejumlah titik yang mendesak ditangani, seperti pintu Tol Bekasi Barat dan Tol Bekasi Timur, Jalan Sultan Agung-Sudirman, area Caman atau Exit Tol Jatibening, serta area Sumber Artha. Dia menuturkan titik-titik kemacetan tersebut menjadi jalur utama para komuter asal Kota Bekasi yang beraktivitas harian di Jakarta.
 
Dalam beberapa tahun kedepan, jelasnya, pihaknya berharap dapat meningkatkan kecepatan arus pengendara dan memperpendek antrian kendaraan. Selain itu, pihaknya akan berupaya meminimalisir potensi munculnya tittik-titik kemacetan baru.
 
"Mobilisasi masyarakat kita tidak bisa batasi tapi kita arahkan dan tidak menutup kemungkinan akan ada titik kemacetan baru," jelasnya.
 
Untuk itu, Teguh menuturkan pihaknya akan terus berkoordinasi instansi terkait lainnya sebab kemacetan disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti jalan rusak, radius manuver tidak maksimal, dan peningkatan kendaraan. "Pemecahannya juga tidak bisa hanya dengan Dishub, harus dengan instansi lainnya."
 
Selain itu, lanjut Teguh, peran masyarakat pengguna jalan menjadi sangat vital dalam pengendalian kemacetan. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
 
"Atau setidaknya berkendara dengan tertib. Itu sangat membantu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper