Bisnis.com, TANGSEL-Kalangan guru dan pendidik agar mencermati perkembangan siswa yang cenderung sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Kondisi kejiwaan siswa yang demikian itu dialami banyak murid dari sekolah favorit, baik negeri maupun swasta, yang menekankan pencapain target nilai akademik yang tinggi.
Tubagus Wahyudi, pendiri dan pimpinan Kahfi Motivator School, mengatakan waktu dan pikiran para siswa tersebut saakan-akan sudah habis untuk mengejar target nilai akademiknya.
“Mereka sehari-hari melakukan itu sehingga kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan cenderung kurang bergaul,” katanya di Tangerang Selatan, Senin (15/9/2014).
Menurutnya, fenomenan lain dari para siswa sekolah favorit adalah mencari tambahan belajar ke tempat lain dengan mengikuti bimbingan belajar (Bimbel) atau les privat di rumah.
Dia menyampaikan hal itu kepada para guru, pendidik dan profesi lain peserta seminar Public Speaking Era Konseptual yang diselenggarakan Kahfi Ustad-6-Kahfi Motivator School di kampus UIN Jakarta, pada 14 September 2014.
Tubagus mengatakan seluruh upaya yang dilakukan para siswa tersebut tujuan akhirnya adalah untuk menghadapi ujian akhir, agar bisa berhasil dengan nilai yang terbaik.
Namun, lanjutnya, seluruh proses yang dilakukan para siswa, terutama yang sudah kelas akhir, berpotensi menekan kejiwaan mereka dan menghambat dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
Dia menjelaskan para guru dan pendidik agar meningkatkan keterampilannya dalam berkomunikasi (communication) dan kemampuan berbicara (public speaking) agar dapat menarik perhatian murid-muridnya.
Dengan demikian, lanjutnya, para siswa dapat dengan lebih rileks dan merasa senang dalam menghadapi datangnya masa ujian, dapat bersosialisasi secara lebih baik dengan lingkungan.
Sementara itu, lanjutnya, para orang tua siswa hendaknya bisa berkomunikasi secara baik dan menyenangkan ketika meminta anaknya lebih bersungguh-sungguh dalam belajar agar dapat berhasil lolos ujian.