Bisnis.com, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi optimistis dapat merealisasikan target penerimaan pajak daerah pada 2014 yang dipatok sebesar Rp811,8 miliar.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bekasi, Nurul Furqon menegaskan pemkot berkomitmen merealisasikan target penerimaan pajak tersebut. Bahkan, sambungnya, pemda berniat menyamai pencapaian pada 2013 yang berada di atas target yang ditentukan.
"Target harus tercapai, kalau tidak akan menganggu pembiayaan yang direncanakan dalam APBD. Harus 100% dan kalau bisa mengikuti tren tahun lalu yang lebih besar dari target," ujarnya ketika ditemui Bisnis, Selasa (16/9/2014).
Nurul menjelaskan peningkatan penerimaan pajak pada triwulan III/2014 bertumbuh tinggi dibandingkan penerimaan dua triwulan sebelumnya. Menurutnya, realisasi penerimaan pajak daerah Kota Bekasi pada semester I/2014 mencapai Rp296 miliar atau sekitar 36% dari target sepanjang tahun.
Pada tenggang waktu tersebut, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menyumbang penerimaan pajak terbesar bagi Kota Bekasi, yakni Rp78,56 miliar. Disusul Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) sebesar Rp73,77 miliar dan Pajak Restoran senilai Rp44,65 miliar.
Sementara itu, hingga pertengahan September 2014, realisasi penerimaan pajak daerah mencapai 68,24% atau senilai Rp553,97 miliar dari target penerimaan 2014.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengambil porsi terbesar dalam realisasi penerimaan pajak tersebut, yakni Rp154,18 miliar. Menyusul BPHTB sebesar Rp156,01 miliar, PPJU Rp122,4 miliar dan pajak Restoran Rp80,98 miliar.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Dispenda Kota Bekasi Roni Saroni menuturkan sektor-sektor penerimaan pajak daerah telah mencapai target yang ditentukan hingga triwulan III/2014. Dengan begitu, jelasnya, pihaknya akan menggenjot penerimaan pajak di sisa waktu yang ada guna mencapai target.
"PBB sudah mencapai 84%, Pajak Hotel 86%, dan Restoran 72%. Itu masih akan bertambah hingga akhir September," kata dia.
Adapun, dari target penerimaan pajak daerah 2014 sebesar Rp811,8 milliar diperkirakan dapat menyumbang sekitar 70%-77% bagi PAD.
