Bisnis.com, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi optimistis dapat mengatasi lima titik kemacetan hingga akhir 2014 guna mengejar target penguraian 19 titik lalu lintas kendaraan hingga 2018.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman mengatakan telah menginventarisir 19 titik macet di wilayahnya yang mendesak diatasi guna meningkatkan aksesibilitas. Dalam rencana kerja (Renstra) RPJMD hingga 2018, Pemkot Bekasi mematok target penuntasan seluruh titik kepadatan lalu lintas tersebut.
Dia menyatakan setiap tahunnya pemkot berupaya menangani lima titik sekaligus. "Setiap tahun sudah menjadi target kami untuk bisa mengurai lima titik kemacetan," katanya, Kamis (4/12/2014).
Pada tahun ini, Pemkot Bekasi tengah merampungkan upaya penguraian kemacetan di lima titik, seperti di ruas Jl. Ahmad Yani dan kawasan Telukbuyung. Langkah itu direalisasikan Dishub, antara lain dengan rekayasa lalu lintas dan pengadaan rambu rambu jalan.
Selain itu, pembangunan badan jalan alternatif untuk meningkatkan kapasitas dan sarana prasarana jalan dilakukan Dishub dengan berkoordinasi dengan SKPD lain, khususnya Dinas Binamarga dan Tata Air.
“Dan juga dengan Bagian Pertanahan untuk pembebasan lahan yang dijadikan jalur jalan alternatif untuk memperlancar arus kendaraan,” ujarnya.
Supandi merincikan langkah rekayasa lalu lintas sudah dilakukan di di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di simpang Tol Bekasi Barat I. Upaya penguraian juga dilakukan dengan pembangunan pintu selatan (Ramp Tol Bekasi III) Kalimalang guna membagi beban transportasi dalam tol.
Untuk mengurangi beban ruas utama Ahmad Yani, Pemkot telah membangun jalan sisi Kalimalang sebagai akses alternatif kendaraan yang keluar tol.
Pembangunan jalur baru juga direalisasikan pemkot di di sekitar kawasan Telukbuyung, Bekasi Timur, untuk mengurai kemacetan di sekitar Jalan Perjuangan dan sekitar Stasiun KRL Kota Bekasi. "Tepatnya di sekitar Jalan Perjuangan, kami membangunan jalan sisi barat," kata Supandi.
Pemkot Bekasi tahun ini melakukan pelebaran jalan di Simpang Sumir, Pondok Gede. Kawasan tersebut memiliki volume kendaraan yang tinggi sebab merupakan perbatasan dengan DKI Jakarta. Apalagi, kondisi itu diperparah dengan tidak simetrisnya persimpangan yang menyebabkan penyempitan akses.
Langkah serupa dilakukan di Jalan Djoyomartono, yakni pada simpang Tol Bekasi Timur. Menurutnya, akses baru akan dapat difungsikan pada awal 2015. "Tahun ini ditargetkan selesai, tinggal pasang gelagar dan finalisasi jembatan," jelasnya.
Di samping itu, Pemkot Bekasi telah membebaskan lahan milik warga guna menanggulangi kemacetan di Jalan Komsen.