Bisnis.com, JAKARTA— Belum tersambungnya jaringan pipa air bersih ke Rusunawa Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat ratusan penghuni mengeluh.
Sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa membeli air bersih dari pedagang air keliling.
Pembelian air dari pedagang air keliling ini jelas memberatkan warga, karena umumnya penghuni rusunawa yang merupakan bekas penghuni bantaran Waduk Pluit ini berpenghasilan pas-pasan.
Pengelola Rusunawa Muara Baru sendiri setiap hari memasok enam truk berisi 24.000 liter air yang peruntukkan bagi 200 unit rusun yang berada di Blok 11 dan 12.
Namun, jumlah tersebut dinilai kurang memadai, sehingga warga terpaksa membeli dari pedagang air keliling dengan harga Rp12 ribu per bong.
"Saya terpaksa membeli air dari pedagang air keliling, karena pasokan air baru dialirkan sekitar pukul 16.00 tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami," keluh Dwi Andriani,38, penghuni rusun Blok 12 lantai 1, Jumat (9/1/2015).
Dwi mengharapkan Pemprov DKI Jakarta segera menyambungkan jaringan pipa air bersih ke rusunawa. Terlebih dalam waktu dekat rusanawa tersebut akan ditempati ratusan kepala keluarga (KK) lain yang berasal dari sejumlah wilayah di ibu kota.
"Apalagi nanti yang direlokasi bukan cuma kita. Kalau semua blok sudah dihuni nanti mana cukup," kata Dwi.
Direktur Utama PAM Jaya Sri Widayanto Kaderi menjelaskan sebenarnya pembangunan jaringan pipa air bersih sudah sampai di pintu depan rusunawa. Namun, pihak kontraktor yang membangun rusunawa belum menyambungkan hingga ke areal dalam rusunawa.
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Wilayah I Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta Marwiyanti mengatakan pihaknya segera meminta kepada pihak kontraktor untuk menyambungkan jaringan pipa. Diharapkan, setelah jaringan tersambung, warga tidak lagi kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
"Kemarin saya sudah bersurat ke pihak pengembang. Mudah-mudah mereka cepat merespons dan segera memasang jaringan itu," terang Marwiyanti. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Alasan Pengusaha Angkutan Tak Turunkan Tarif Meski Harga BBM Turun