Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) setuju pada penurunan tarif angkutan umum yang diusulkan oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta.
"Tarif angkutan umum diturunkan Rp500 ya sudah, biarkan saja turun tarifnya. Terima kasih. Kita dukung," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (20/1/2015).
Selain penurunan tarif, Ahok juga menyetujui evaluasi tarif angkutan umum yang akan dilakukan oleh Organda DKI setiap tiga bulan sekali.
"Ya tidak apa-apa dievaluasi setiap tiga bulan. Asalkan benar-benar tepat waktu, tiga bulan. Kalau harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik lagi, jangan cepat-cepat dinaikkan," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga tidak mempermasalahkan sejumlah angkutan umum yang tidak ikut mengalami penurunan tarif, seperti Metromini dan Kopaja.
"Kalau tidak mau menurunkan tarif Metromini dan Kopaja, ya biarkan saja. Lagipula, kalau tidak diturunkan, nanti bisa dikalahkan sama Transjakarta. Tarif Transjakarta kan lebih murah," tutur Ahok.
Rapat yang digelar oleh Organda DKI Jakarta pada Senin (19/1) kemarin telah menghasilkan beberapa keputusan, yaitu tarif bus sedang AC dari Rp7.500 menjadi Rp7.000, bus besar AC dari Rp9.500 menjadi Rp9.000 dan bus kecil tetap Rp4.000.
Sedangkan khusus untuk angkutan umum taksi tidak ada perubahan tarif karena tarif taksi terdapat dua pilihan, yakni tarif atas dan tarif bawah.
Batas tarif bawah flag fall Rp7.500 km selanjutnya Rp4.000 dan waktu tunggu per jam Rp45.000. Lalu, tarif atas flag fall Rp8.000 km selanjutnya Rp4.600 dan waktu tunggu per jam Rp45.000. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
BOB SADINO MENINGGAL: Siang Ini Dimakamkan di TPU Jeruk Purut