Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRIMINOLOG: Kasus Begal Masih Berkaitan dengan Geng Motor

Kriminolog dari Universitas Padjajaran Yesmil Anwar mengungkapkan fenomena begal motor masih berkaitan dengan geng motor.
Ilustrasi-Tersangka begal ditangkap di Depok/Antara
Ilustrasi-Tersangka begal ditangkap di Depok/Antara

Bisnis.com, BOGOR— Kriminolog dari Universitas Padjajaran Yesmil Anwar mengungkapkan fenomena begal motor masih berkaitan dengan geng motor.

Yesmil menuturkan begal motor yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah kawasan Bodetabek tak lain sebagian pelakunya adalah anggota geng motor.

"Saya pikir kejahatan anak remaja yakni begal motor disertai kekerasan itu masih di lingkup geng motor," ujarnya pada Bisnis.com, Senin (2/3/2015).

Kasus tindak kejahatan perampasan sepeda motor telah meresahkan sebagian masyarakat. Di Depok, kasus begal motor telah memakan korban jiwa pada bulan lalu.

Peristiwa upaya perampasan serupa terjadi di Tangerang yang menyebabkan pelaku perampasan dihakimi warga hingga dibakar sampai tewas.

Berbagai pihak menilai Bodetabek dianggap sebagai kawasan rawan kejahatan perampasan sepeda motor. Sehingga aparat kepolisian kerap melakukan razia di sejumlah titik.

Kepolisian Resor Bogor Kota mencatat enam titik kawasan yang dinilai rawan kejahatan. Pada pekan lalu, kepolisan setempat menggelar razia gabungan.

Adapun, enam titik rawan kejahatan di Kota Bogor tersebut antara lain Cijambu, Salabenda, Bubulak, Perumahan MB Katulampa, Cimahpar dan Jalan Tentara Pelajar Pamoyanan.

Yesmil menambahkan kejahatan perampasan motor tersebut harus dibereskan hingga ke akarnya, lantaran akan terus membuat keresahan terhadap warga.

Sebelumnya, kasus geng motor yang kerap melukai korban di jalanan hingga merampas sepeda motor milik korban marak terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat khususnya di Bandung.

"Ini kasus lama yang kembali terjadi dan ramai saat ini, tentu aparat kepolisian harus membereskan kejadian ini sebelum terulang memakan korban," ungkapnya. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper