Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengevaluasi pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD), di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin setiap hari Minggu.
Pasalnya, kegiatan yangbertujuan menekan polusi udara akibat gas buang kendaraan bermotor serta sebagai sosialisasi warga, berolahraga, atau sekadar jalan santai itu, kini diisi oleh kegiatan penyampaian aspirasi oleh sekelompok warga seperti aksi dukungan maupun penolakan untuk Ahok atau DPRD soal APBD DKI.
“Seharusnya kan tidak boleh. Walaupun banyak yang mendukung saya, tapi car free day tidak boleh ada kegiatan tersebut,“ ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/3/2015).
Untuk itu, di dalam rapat pimpinan (rapim) pada Senin pagi, Ahok telah menginstruksikan instansi terkait untuk mengembalikan CFD seperti cita-cita awalnya.
“Kalau sekarang kan dipakai ajang politik. Itu nggak boleh. Kalau promosi juga harus ada izin," katanya.
Sekadar diketahui, kegiatan CFD diatur dalam Peraturan Daerah khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Dalam Perda itu disebutkan, pelaksanaan CFD digelar untuk pemulihan mutu udara yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.
CFD juga diatur lewat peraturan turunannya seperti Peraturan Gubernur Nomor 119 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor dan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta No 380 tahun 2012 tentang Penetapan Lokasi, Jadwal dan tata cara Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Provinsi DKI Jakarta.
CFD paling mutakhir terjadi pada Minggu (22/3/2015) kemarin. Di sepanjang jalan terdapat aneka kegiatan. Misalnya, peringatan Hari Air Sedunia di Bundaran HI yang dimeriahkan Slank, demonstrasi massa Hizbut Tahrir Indonesia, penggalangan tanda tangan mengecam Gubernur Ahok dan masih banyak lagi.
Pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sekitar Bundaran HI juga banyak. Pengamen yang memakai baju 'pocong' atau 'kuntilanak' juga ikut mengais rezeki di acara ini. Belum lagi promo-promo produk yang mendirikan booth dadakan.