.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merespons pernyataan calon gubernur nomor urut satu di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil (RK), yang menyebut dirinya sebagai gubernur yang paling banyak melakukan penggusuran.
Ahok menegaskan bahwa kebijakan penggusuran yang dilakukan semasa kepemimpinannya justru menjadi bagian dari solusi dalam penataan kota dan penanganan banjir di ibu kota.
“Artinya banyak Rusunawa yang berhasil dibangun untuk memindahkan. Yang dipindahkan adalah rumah-rumah di bantaran sungai. Untuk atasi banjir semua sungai perlu normalisasi sesuai DAS. Kenapa tidak semua sungai selesai dinormalisasi? Karena rumah susun belum tersedia,” tutur Ahok kepada Bisnis pada Senin (18/11/2024).
Dia menjelaskan bahwa pembangunan rumah susun dilakukan agar masyarakat yang tinggal di lokasi berisiko, seperti bantaran sungai dan kawasan pantai, dapat dipindahkan ke tempat tinggal yang lebih aman. Selain itu, fasilitas penunjang juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Itu prinsipnya memindahkan penghuni di bantaran sungai dan di daerah pantai yang kuatir akan mendatangkan kematian jika terjadi tanggul yang roboh. Mereka dipindahkan di Rusunawa yang baik, dikasih bis sekolah, dan disediakan tenaga kesehatan,” jelasnya.
Ahok juga menegaskan bahwa jika dirinya dianggap sebagai gubernur yang paling banyak menggusur, maka sejalan dengan pencapaiannya dalam menyediakan rusun dan mengurangi risiko banjir.
"Kalau dianggap paling banyak menggusur, itu artinya saya yang paling banyak berhasil sediakan rusun dan paling banyak berhasil mengatasi banjir," tuturnya.
Sebelumnya, dalam debat ketiga minggu malam (17/11/2024) RK awalnya menjelaskan soal densifikasi agar upaya-upaya penggusuran tidak dapat terjadi.
“Itulah yang disebut densifikasi supaya tidak terjadi lagi penggusuran-penggusuran. Gubernur yang paling banyak menggusur datang dari partainya Mas Pram.”
RK kemudian menyinggung data dari CNN pada April 2016, yang mencatat bahwa Ahok melakukan 113 kasus penggusuran selama masa jabatannya. RK juga menyinggung pernyataan menurut JJ Rizal
“Menurut JJ Rizal, gubernur paling brutal penggusurannya adalah Pak Ahok. Dari partainya Mas Pram dan Bang Doel,” tutur RK.
Merespons hal tersebut, Pramono kemudian tak menjawab dan menegaskan bahwa pada malam itu ia datang dengan pendukung Ahoker dan Anak Abah. Pramono juga berkomitmen untuk tidak melakukan penggusuran di Jakarta.
