Bisnis.com, BOGOR-- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor bekerjasama dengan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor akan membuat perusahaan patungan instalasi pengolahan air dengan proyeksi anggaran sekitar Rp500 miliar.
Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Untung Kurniadi mengatakan anggaran untuk pembangunan perusahaan akan menggunakan dari penyertaan modal kedua daerah.
"Kami sudah adakan pembicaaran dengan kedua pihak untuk membangun perusahaan bersama. Modalnya sementara disepakati 50% dari PDAM Tirta Pakuan dan 50% PDAM Tirta Kahuripan," ujarnya Kamis (16/4/2015).
Menurutnya, perusahaan tersebut akan dibangun untuk menyuplai air bersih di kedua daerah tersebut yang diperkirakan akan mengalami kekurangan air bersih.
Dia memaparkan, ketersediaan air bersih di Bogor akan habis pada 2017, sementara kebutuhan selalu meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, katanya, perlu dibangun sebuah sistem instalasi pengolahan air bersih baru yang hasilnya bisa dijual ke PDAM.
Menurut Untung, pelanggan air bersih di daerah perbatasan Kota dan Kabupaten Bogor cukup tinggi, tetapi belum dikelola dengan baik. Atas dasar itu, diperlukan sebuah perusahaan yang dikelola bersama dengan sumber dana APBD dari Kota dan Kabupaten Bogor.
“Modalnya nanti Rp250 miliar dari Tirta Pakuan dan Rp250 miliar dari Tirta Kahuripan. Kemudian badan hukumnya bisa berbentuk PT yang merupakan anak perusahan PDAM kota maupun kabupaten,” ujarnya.
Dia menambahkan dalam waktu dekat ini PDAM Tirta Pakuan dan Tirta Kahuripan akan membentuk tim bersama untuk melakukan uji kelayakan yang hasilnya akan disampaikan ke masing-masing pemerintah daerah.
“Karena air minum itu bukan urusan sektoral, tapi sudah regional. Tak bisa setengah-setengah, apalagi di daerah perbatasan, pasti rawan konflik. Makanya, kalau sudah ada hasil uji kelayakannya, kita sampaikan nanti ke sekda, bupati, walikota dan badan pengawas," katanya.
Untung mengklaim, kedua pihak baik dari Pemkot Bogor dan Kabupaten Bogor sudah menyetujui rencana pembentukan perusahaan tersebut. Setelah itu, kata dia, tinggal dibicarakan lebih lanjut terkait lokasi dan permasalahan teknis lainnya.
Uji Kelayakan
Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Hadi Mulya Asmat menyambut baik usulan itu. Dia siap membentuk sebuah tim yang akan melakukan uji kelayakan perusahaan patungan itu.
“Warga kita di wilayah Timur dan Selatan, termasuk Ciawi dan Ciomas masih banyak yang memerlukan air bersih. Kita akan kaji usulan ini,” paparnya.
PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sendiri saat ini melayani kebutuhan air bersih untuk 167.000 pelanggan dengan cakupan pelayanan 16,7%.
Ditemui secara terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta kejelasan konsep dan regulasi atas rencana kedua PDAM yang akan membentuk perusahaan patungan tersebut.
Bima meminta rencana pembentukan perusahaan bersama itu harus melalui proses uji kelayakan yang tidak melanggar aturan, lantaran menyangkut dana dari publik.
"Bagi saya rencana ini kan banyak yang harus dikaji terkait aset, administrasi, pertanggungjawabannya gimana, penyertaan modalnya seperti apa. Yang jelas konsep danandasan regulasinya seperti apa, apakah ada modelnya di daerah lain," ungkapnya.