Bisnis.com, TANGERANG - Penyesuaian perubahan skema perizinan investasi di Provinsi Banten mengikuti program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ditargetkan tak lebih dari enam bulan.
Plt. Gubernur Banten Rano Karno memastikan masa transisi mengikuti PTSP yang digagas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tidak boleh terlalu lama. Dalam waktu enam bulan seluruh pemerintah provinsi diyakini sudah selesai menyesuaikan diri.
“[Paling lama] pertengahan tahun ini, yang pasti tak boleh lama, tidak lebih dari enam bulan,” ucapnya seusai acara penanaman pohon Mall Aeon BSD City, Tangerang, Banten, Minggu (19/4/2015).
Rano menjelaskan pada tahun ini investasi yang masuk ke Banten ditargetkan meningkat dua kali lipat terhadap tahun lalu menjadi Rp600 triliun. Adapun tahun lalu nilai yang dibidik Rp300 triliun. Penanaman modal ini mengandalkan sektor industri pengolahan nonmigas.
Target pemerintah provinsi terbilang sangat tinggi. BKPM mencatat pada tahun lalu saja investasi asing maupun domestik yang terealisasi hanya Rp30 triliun. Nilai ini terdiri dari Rp8,08 triliun penanaman modal dalam negeri dan US$2,03 miliar penanaman modal asing.
“Investasi di Banten lebih banyak penanaman modal asing membidik industri besar seperti pabrik semen di Bayah,” ucap Rano.
Pemprov mengaku siap memfasilitasi minat investasi yang datang, baik penyediaan lahan maupun infrastruktur pendukung semisal pembangkit listrik. BKPM mencatat pada 2014, Banten termasuk lima provinsi yang menyerap investasi terbesar.