Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum puas dengan kinerja pegawai negeri sipil (PNS) yang terpilih dari hasil lelang jabatan pada Januari 2015.
Dia memastikan akan kembali melakukan perombakan setelah APBD DKI 2015 sebesar Rp 69,28 triliun turun.
"Kinerjanya dibanding dulu lebih baik. Tapi, ada beberapa saya tidak puas. Ada SKPD dia lakukan kalau disuruh, ada yang kecenderungan dia mengulur waktu. Makanya, kami mau perombakan begitu APBD masuk. Ini menunggu APBD dulu, kalau saya potong, yang ribut sama saya banyak. Harus satu-satu saya selesaikan," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (22/4/2015).
Dikatakan, perombakan akan dilakukan di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di lingkungan Pemprov DKI.
"Camat, lurah, kepala dinas, sekretaris kota, atau apa itu banyak. Kepala dinas juga ada," katanya.
Ahok telah memikirkan konsep lelang jabatan untuk diubah. Nantinya, pegawai eselon yang telah mengikuti tes tidak perlu melakukan tes ulang, sehingga sementara waktu menjadi cadangan.
"Maunya kami, semua dites, siapa mau jadi eselon I atau II nanti di stok. Begitu ada pergantian, yang layak langsung diambil dan dipasang. Kalau sama-sama eselon II tidak perlu tes. Kita stafkan saja kalau yang tidak beres," ucapnya.
Menurut Ahok, pihaknya tidak perlu mengumumkan kepada para pejabat bersangkutan siapa yang akan mengganti posisi tertinggi di satu SKPD.
"Saya kasih gaji Anda Rp80 juta, setahun cuma beberapa ratus juta. Kalau kamu korupsi, langsung disetor Rp1,5 miliar atau Rp3 miliar, ya kamu mana mau kerja baik-baik? Yang begitu kita ganti yang muda-muda, yang mau kembangkan Jakarta," tegasnya.