Bisnis.com, DEPOK - Pengamat Kebijakan Publik dan Trasportasi Universitas Indonesia Lisman Manurung menilai sistem transportasi di Kota Depok selama ini cukup semrawut.
Dia mengatakan apabila sistem transportasi tidak bisa diatasi, maka akan berpengaruh terhadap tatanan perekonomian di kota tersebut.
"Depok sebetulnya tinggal melanjutkan dan mengelola lebih baik saja sarana transportasi yang ada," ujar Lisman pada Bisnis.com, Selasa (5/5/2015).
Menurutnya, apabila sektor transportasi di Depok sudah dibenahi, perekonomian di Kota Belimbing itu dipastikan meningkat.
Dia memberikan contoh, jalan utama Margonda yang setiap harinya mengalami kamecaten, terjadi akibat tidak tegasnya aparat lalu lintas. Dengan demikian, angkutan umum banyak yang memanfaatkan kawasan tersebut untuk mencari penumpang.
"Sebagai kota niaga jasa, tentu Margonda adalah salah satu pusat perdagangan Depok. Namun, lokasinya pas dengan titik pusat kemacetan Depok," katanya.
Lisman menuturkan Pemkot Depok bisa memanfaatkan transportasi publik commuter line untuk bisa menunjang aktivitas perekonomian. Namun, katanya, adanya transportasi massal tersebut tidak ditindaklanjuti dengan baik oleh pemerintah setempat.
"Di Depok itu banyak perguruan tinggi, banyak ahli, pemikir soal transportasi, ekonomi dan lainnya. Ini hanya soal kemauan saja, Mau apa tidak Pemkot Depok kerja sama saling bertukar pikiran dengan pihak akademisi untuk pecahkan persoalan Depok," ujarnya.