Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Air Tanah Tinggi Bikin Permukaan Kota Jakarta Turun

Penurunan permukaan tanah menjadi ancaman serius bagi warga DKI Jakarta saat ini menyusul tingginya penggunaan air bawah tanah melalui sumur bor dan pantek di Ibu Kota.
Air bersih/waters.com
Air bersih/waters.com

Bisnis.com, JAKARTA --  Penurunan permukaan tanah menjadi ancaman serius bagi warga DKI Jakarta menyusul tingginya penggunaan air bawah tanah melalui sumur bor dan pantek di Ibu Kota.

Data Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta menyebut, bahwa pada 2014, tercatat sebanyak 8.849.788 m3 air tanah digunakan dari sebanyak 4.473 titik sumur di Ibu Kota, dan mengalami peningkatan dari 2011 sebanyak 7.209.189 m3 dari 4.231 titik sumur.

Melihat hal tersebut mebawa dampak pada cepatnya penurunan muka tanah di DKI Jakarta, terutama di daerah Jakarta Utara, seperti hasil pemetaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selama 2011-2012 di 15 titik, penurunan muka tanah di Jakarta Jakarta Utara, lebih cepat dibanding daerah lain.

Sejumlah lokasi yang penurunan muka tanahnya cukup tinggi adalah, seperti di daerah Kecamatan Penjaringan, mulai dari Pejagalan hingga Pantai Indah Kapuk. Penurunan terbesar mencapai 9,89 cm di daerah PIK dan 9,54 cm di Jl Marina Indah, Pluit.

Peneliti Pusat Penelitian Geologi Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI), Rachmat Fajar Lubis mengatakan kondisi penurunan muka tanah akibat pemakaian air tanah di Jakarta sudah kritis.

Namun, diakuinya tidak mungkin menghilangkan total penggunaan air tanah sama sekali oleh masyarakat maupun industri.

"Kalau biaya produksi air sumur lebih rendah dari pada beli pastinya masyarakat akan memilih air sumur. Kita perkirakan yang terdata menggunakan air tanah itu baru sekitar 60%, sedangkan selebihnya ilegal," jelasnya, Kamis (7/5/2015)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper