Bisnis.com, JAKARTA - Hasil uji laboratorium Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) terhadap pasien M (2) di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso telah keluar, hasilnya negatif.
"Hasil lab baru keluar Rabu, dua hari setelah pasien datang pada 22 Juni," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Mohammad Subuh, Rabu (24/6).
Menurut Subuh, kasus kali ini juga tidak termasuk kriteria suspect karena gejala penyakit baru muncul pada hari ke-15 setelah pasien kembali dari Korea Selatan. "Seharusnya maksimal 14 hari," katanya.
Walau begitu, pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan untuk memastikan.
Pasien terduga MERS adalah anak laki-laki berusia 2 tahun, warga Teluk Gong Jakarta. Anak tersebut kembali dari Korea Selatan pada 6 Juni 2015. Dia dibawa ke RS Sulianti Saroso dua hari lalu.
Subuh membenarkan MERS biasanya menyerang mereka yang telah berusia di atas 40 tahun. Data Arab Saudi menyatakan umur rata-rata pasien MERS tahun ini menjadi semakin muda yakni 49 tahun. "Sebelumnya 55 tahun pada 2014."
Meski banyak menyerang orang dewasa, Subuh mengingatkan bahwa anak-anak juga dapat tertular. Cara pencegahan penyakit ini adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20%.
MERS mulai merebak di jazirah Arab pada 2012 lalu. Sejak mewabah, lebih dari 1.200 orang dilaporkan terserang penyakit ini. Sebanyak 450 di antaranya berakhir dengan meninggal dunia.
Virus MERS kembali membuat dunia waspada setelah masuk ke Korea Selatan. Thailand juga telah melaporkan satu temuan kasus MERS pada akhir pekan lalu.