Bisnis.com, JAKARTA-- PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) dipercaya memimpin pelaksanaan peleburan (holding) beberapa badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta.
Direktur Utama PT Jakpro Abdul Hadi mengatakan, pihaknya ditugaskan oleh Pemprov DKI untuk menggandeng setidaknya lima BUMD untuk bergabung dengan perusahaannya.
"Tujuan holding BUMD ke dalam tubuh PT Jakpro untuk memperkuat perusahaan sebelum melakukan pelepasan saham perdana [initial public offering/IPO] pada 2018," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/6/2015).
Dia menuturkan, ada lima perusahaan yang diproyeksikan untuk masuk holding BUMD DKI, yaitu PT Tjipinang Food Station, PT Jakarta Tourisindo, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), dan PT Jakarta industrial estate pulogadung (JIEP).
Menurutnya, kelima BUMD tersebut akan berstatus sebagai anak perusahaan PT Jakpro. Kendati demikian, pihaknya diwajibkan untuk membeli sisa saham yang dimiliki oleh pihak swasta di tiap-tiap BUMD. Pasalnya, Pemprov DKI tak berstatus sebagai pemegang saham utama.
"Kami baru mau menjajaki rencana Holding BUMD DKI. Nanti, kami akan sosialisasikan dengan BUMD terkait. Kalau suntikan penyertaan modal pemerintah [PMP] lancar, kami berharap tahun depan prosesnya sudah bisa jalan," paparnya.
Berdasarkan data yang diterima Bisnis, Pemprov DKI baru memiliki 26,85% saham di PT KBN, 50% saham di PT JIEP, 72% saham di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., 74,67% saham di PT Tjipinang Food Station dan 99,3% saham di PT Jakarta Tourisindo.
Sebelumnya, Pemeprov DKI Jakarta menyetujui PT Jakpro untuk menggarap proyek-proyek potensial di Ibu Kota senilai Rp7,7 triliun. Beberapa proyek yang akan dikerjakan Jakpro a.l. pembangunan rumah susun, wisma atlet, akuisisi perusahaan, dan holding beberapa BUMD.
