Bisnis.com, DEPOK-- Koordinator Gerakan Masyarakat Selamatkan Kota Depok, Rachman Tiro, menilai Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Depok Hendrik Tangke Allo lemah dalam menjaring calon wali kota.
Rachman mengatakan, Hendrik memberi harapan palsu pada semua bakal calon yang selama ini berproses mengikuti tahapan.
"Semua bakal calon kandas. Padaha, kebanyakan putra daerah," katanya saat unjuk rasa di acara Rapat Kerja Cabang Khusus I di Gedung Sekarpeni, Selasa (21/7/2015).
Menurutnya, proses penjaringan bakal calon dari internal partai selama ini sia-sia seiring adanya keputusan DPP PDIP yang menetapkan calon wali kota dan wakilnya yakni Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi.
Dia mengatakan, Dimas bukanlah kader PDIP yang berasal dari Kota Depok, dan Babai adalah kader Golkar. Dengan demikian, sebagai Ketua DPC PDIP Kota Depok, Hendrik dinilai tidak bisa berbuat apa-apa.
Dia meminta, Hendrik selaku pimpinan partai bisa memprioritaskan kader asal Depok asli, bukan titipan dari pusat yang tidak melalui proses.
"Penetapan ini begitu cepat. Padahal, seharusnya bicara dulu sama putra daerah siapa yang pantas diusung," katanya.
Seperti diketahui, sejumlah kader PDIP yang melakukan proses penjaringan di Kota Depok antara lain Rudi Samin, Ibrahim Kadir Tuasamu, Nur Fajriansyah dan lainnya.
Adapun, di tengah Rapat Kerja Cabang Khusus tersebut, sempat kisruh, terutama ketika para pimpinan PDIP meresmikan pasangan Dimas-Babai.
Sementara itu, Hendrik Tangke Allo mengatakan seluruh kader partai harus patuh terhadap keputusan pusat.
"Saya tahu persis banyak kader internal partai yang berbeda pendapat. Tapi, saya yakin kalau keputusan Ibu Mega akan patuh semua kader," katanya.
Hendrik menambahkan, penetapan Dimas-Babai untuk Pilkada Depok 2015 akan membawa kemenangan partai. Terlebih, kata dia, saat ini PDIP memiliki 11 kursi di DPRD.
"Semua kader harus kerja keras untuk meningkatkan sosialisasi pilkada ini. Kalau bisa kemenangan harus diraih tiga kali lebih besar dari pemilu tahun lalu," ujarnya.