Bisnis.com, JAKARTA - Bukan hal mudah untuk melintas di Kota Bekasi saat ini. Beberapa  ruas jalan dan jembatan mengalami perbaikan. Para pengguna jalan harus mencari jalur alternatif ke tempat tujuan.
Lantaran perbaikan jalan dan jembatan itu, muncul meme 'kalau ada yang nanya Bekasi musim apa, bilang aja musim bongkar jembatan kagak kelar-kelar'. Boleh jadi, meme sindiran itu sebagai ekspresi sayang masyarakat terhadap Kota Bekasi lantaran target perbaikan jalan dan jembatan baru akan rampung pada 20 Desember.
"Memang kesal dan terganggu. Tapi harus keselin siapa?" kata Kasmari, salah seorang warga di Jl. Kartini, Bekasi Timur.
Dalam beberapa bulan terakhir, Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi secara masif memperbaiki jalan dan jembatan. Perbaikan dilakukan baik di jalan dan jembatan lingkungan maupun di jalur-jalur utama lalu lintas kendaraan. Dari informasi yang dihimpun, sedikitnya terdapat 13 jembatan yang mengalami perbaikan di Kota Bekasi.
Terdapat empat jembatan yang telah rampung dikerjakan, sedangkan sembilan jembatan lainnya tengah dalam proses perbaikan. Jembatan yang tengah mengalami perbaikan itu antara lain di jembatan M. Hasibuan, Kartini dan Jatibening Baru II. Dalam waktu dekat perbaikan jalan juga dilakukan secara melintang di Jl. H. Juanda serta pengecoran di Jl. Ahmad Yani dari Rawa Panjang arah Pekayon.
Widayat Subroto, Kepala Seksi Ruang Milik Jalan, Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi mengatakan, pihaknya menargetkan kondisi jalan dan jembatan di Kota Bekasi pada akhir tahun ini akan lebih mulus dengan tingkat kerusakan hanya 1,7% dari total panjang jalan yang ada.
"Secara teknis baru selesai hari itu [20 Desember 2015]. Tapi mudah-mudahan bisa lebih cepat."
REKAYASA LALU LINTAS
Tidak sedikit pengguna jalan yang bingung dengan penutupan jalan tersebut. Penutupan jalan di Jl. M. Hasibuan misalnya, yang mengakibatkan kepadatan kendaraan di persimpang Giant mengarah Rawa Panjang. Tidak sedikit pula kendaraan mencari jalur tikus untuk hindari kemacetan. Akibatnya, jalan lingkungan seperti di Kayu Ringin terjadi kepadatan kendaraan.
Kepala Satlantas Kota Bekasi AKP Bayu Pratama G mengatakan pihaknya secara intensif mengatur arus lalu lintas di jalur utama yang mengalami penutupan jalan. Khusus pada jam sibuk yakni pagi dan sore hari, pihaknya mengerahkan delapan personil untuk berada di lokasi kepadatan kendaraan.
"Ada pengguna jalan yang bingung, mungkin karena mereka bukan orang Bekasi. Tapi nanti mereka akan terbiasa."
Ateng Haryono, Sekjen DPP Organda menuturkan sebenarnya kondisi infrastruktur jalan di Kota Bekasi relatif lebih baik ketimbang daerah lainnya. Hanya saja, para pelaku usaha angkutan umum selama ini mengeluhkan kemacetan yang terjadi di Bekasi.
Diperlukan rekayasa lalu lintas yang intensif untuk meminimalisasi kemacetan yang terjadi di Kota Bekasi, khususnya selama masa perbaikan jalan dan jembatan. Dengan demikian, ritase dan lalu lintas kendaraan umum maupun pribadi tidak terganggu.
"Pengalihan arus sepanjang itu wajar, tidak masalah [terhadap load factor kendaraan umum]."
Bekasi sebagai sebuah kota memang harus berbenah dan tampil molek. Namun, sindirian sayang dalam bentuk meme oleh masyakarat Kota Bekasi tidak bisa dianggap sebatas gurauan.
Pemkot Bekasi perlu menjamin kondisi jalan dan jembatan akan semakin aman dan nyaman pada masa mendatang, sedangkan selama masa perbaikannya masyarakat juga harus lebih bersabar sambil menahan diri untuk tidak bertanya di Bekasi sedang musim apa, sebab kita sudah sama-sama tahu jawabannya.