Bisnis.com, BEKASI-- Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Supandi Budiman, mengatakan pemerintah telah menerjunkan tim untuk meneliti penyebab air Kali Bekasi berubah warna menjadi hitam dan mengeluarkan busa.
"Tim sudah mengambil sampel air untuk diteliti," kata Supandi, Kamis (8//10/2015).
Menurut dia, air diambil untuk diuji ke laboratorium, sehingga dapat diketahui kandungan dalam air di Kali Bekasi yang juga mengalir ke Kali Malang dan Kali Rawa Tembaga itu.
Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kandungan berbahaya dalam kali tersebut. Soalnya air dilaporkan mengeluarkan busa. Sementara, air itu masih dimanfaatkan dua daerah sebagai bahan baku air bersih, yaitu di Bekasi dan Jakarta.
Air Kali Bekasi mendadak berubah warna menjadi hitam pekat, bahkan mengeluarkan busa. Selain itu, aroma air berubah tak sedap, seperti bau got yang menyengat. Akibatnya, ikan-ikan di Kali Malang atau saluran ke Jakarta dan Kali Rawa Tembaga ke Bekasi pada mabuk. Banyak masyarakat yang memungut ikan-ikan itu.
Sebelumnya, petugas Bendung Bekasi, Yunus, mengatakan penyebab warna air berubah menjadi hitam pekat karena endapan lumpur di dasar kali mengangkat. Sebab, ada kiriman air sekitar 4 meter kubik perdetik dari hulu di Bogor akibat wilayah itu diguyur hujan.
"Lumpur mengangkat dan terccampur dengan air," kata dia.
Ia mengatakan, debit air dari Bogor tiba di Bekasi sekitar pukul 06.00 WIB, diperkirakan air keruh itu akan kembali normal sekitar pukul 13.00-14.00 WIB. Saat ini, kata dia, lumpur yang mengendap sedang terbawa arus ke dua aliran kali dan dibuang ke laut.
"Kalau sudah bersih, akan normal kembali," kata dia.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum mendapatkan keberatan dari perusahaan daerah air minum di Jakarta dan Bekasi. Meskipun perusahaan penyedia air bersih di dua daerah itu masih memanfaatkan air dari Kali Bekasi.
"Kiriman ke PDAM masih terus dilakukan," kata dia.