Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, selain memangkas banyak anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI tahun 2016, dia juga memangkas ratusan kegiatan Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
"Jadi di Dinas Pertamanan banyak sekali permainan di bawah Rp200 juta, jumlahnya ribuan, sekarang sudah dipangkas tinggal puluhan. Artinya, ini harus dibersihkan. Saya yakin kalau dibersihkan 2016-2017 anggaran akan lebih baik," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (20/11/2015).
Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI diakui Ahok paling banyak mendapatkan revisi dari hasil kajian. Ahok menyatakan, hampir Rp300 miliar anggaran yang diajukan Disparbud DKI tidak memiliki program yang tepat, dan sesuai skala prioritas.
"Pada 2014 mereka pesta pora bikin festival Rp1,2 triliun lebih. Ini 2015, saya tidak mau ribet Rp700 miliar kami potong. Untuk Festival Kota Tua Rp5 miliar sampai Rp10 miliar, apa-apaan? Tahun ini Disparbud di bawah Rp300 miliar," tegasnya di Balai Kota, Kamis (19/11/2015).
Ahok mengakui, banyaknya festival selama 2014-2015 adalah salah satu mandat dari Gubernur DKI terdahulu, yakni Presiden Joko Widodo. Meskipun begitu, Ahok mengaku akan merevisi sejumlah agenda yang diadakan oleh Disparbud karena banyak mark-up.
Dia mengatakan, upaya ini dilakukan agar anggaran yang akan disahkan dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tak ada mark-up dan menimbulkan keributan di masa yang akan datang.