Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melantik Teguh Hendarwan sebagai Kepala Dinas Tata Air menggantikan Tri Djoko Sri Margiono.
Dalam sambutannya, Ahok menguliahi Teguh selama hampir 45 menit.
"Yang mengisi posisi Kepala Dinas Tata Air ini harus orang pintar. Mengurus banjir ini juga sebenarnya mudah, sederhana saja, karena air turun dari selatan ke utara melalui 13 sungai sehingga kapasitas air harus dibagi sama," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (3/12/2015).
Insinyur Geologi lulusan Universitas Trisakti ini menyatakan, 13 sungai di Jakarta terbagi, ada Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur. Dia pun menerangkan, untuk mengatasi kelimpahan air, seharusnya Banjir Kanal Barat di Cengkareng drainase di belah menjadi dua lagi.
"Saya curiga kalau Ciliwung banjir, Banjir Kanal Barat itu jebol, karena tidak membagi air ke Ciliwung Lama yang ke Mesjid Istiqlal. Pokoknya, tugas Anda bagaimana membelah waduk supaya kapasitas pompa keburu, jadi di sebelah barat harus ada waduk," jelasnya.
Ahok pun meminta Kepala Dinas Tata Air baru yang mantan Camat Pulo Gadung, Jakarta Timur ini untuk membereskan proyek NCICD. Dia meminta Teguh dan segenap elemen menutup tanggul dan memasang pompa.