Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan kepada Kepala Dinas DKI yang baru, Teguh Hendarwan sejumlah PR yang harus dirampungkannya.
"Pertama dia harus cek semua anggaran perawatan pompa, kedua dia harus cek swakelola anggaran alat berat. Karena alat berat banyak yang tidak jalan, padahal uangnya ada," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (3/11/2015).
Ahok merasa yakin mengerahkan Teguh Hendarwan, mantan Camat Pulo Gadung yang adalah sarjana sosial untuk menyewa kontraktor membantunya mengeruk lumpur di sungai.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan latar belakang Teguh Hendarwan dari Dinas Perhubungan dan Transportasi bukan kendala untuk memilihnya menggantikan Tri Djoko Sri Margiono sebagai Kepala Dinas Tata Air. Pasalnya, jabatan Kepala Dinas membutuhkan sosok yang bisa mengorganisir pekerjaan di lapangan.
"Itu sudah diuji coba di Dinas Perumahan. Ibu Ika itu orang Dinas Sosial, tidak mengerti soal konstruksi bangunan, tetapi dia bisa mengerjakan dibantu para ahli. Yang penting dia fokus mengerjakan tugasnya," ungkap Djarot.
Saat menjadi Wali Kota Blitar, Djarot pun mengaku melakukan hal yang sama. Kepala Dinas PU diisi oleh orang dari Dinas Sosial. Kepala Dinas Kebersihan diisi oleh sarjana hukum.
"Ya pokoknya kalau bukan pekerjaan spesialis seperti dokter, maka jabatan apapun bisa diisi orang dari latar belakang manapun," tegasnya.