Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Biang Macet, Polri Minta Kemenhub Setop Operasi Turk Barang

Kabar24.com, JAKARTA - Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian RI meminta Kementerian Perhubungan agar menghentikan operasional truk barang selama pekan depan.

Lalu lintas truk barang menjadi salah satu penyebab kemacetan panjang yang terjadi di ruas jalan tol dan arteri sejak dua hari lalu. Kendaraan pribadi, bus, dan truk barang tumpah memadati jalan. 

"Mudah-mudahan Kementerian Perhubungan bisa menyetujui itu, kalau tidak ya kami terpaksa meminta supir truk untuk menepi sebentar di luar tol," kata Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Brigadir Jenderal Sam Budigusdian, Jumat (25/12/2015). 

Berdasarkan pantauan udara Korlantas Polri, puncak arus mudik perayaan Natal, Tahun Baru dan liburan sekolah di Jakarta terjadi Kamis malam. Kemarin, kepadatan terjadi di jalur tengah seperti tol Pejagan. 

Sejak Rabu malam, arus kendaraan yang mengarah keluar ibu kota terus meningkat. Masyarakat memilih menghabiskan libur panjang di luar kota karena hari libur yang berurutan, yaitu Maulid Nabi Muhammad pada 24 Desember, Natal pada 25 Desember, ditambah libur Sabtu-Ahad, serta liburan sekolah hingga 3 Januari 2016.

Selama arus mudik, polisi meminta para supir truk mengalah dan tak berhenti di rest areasepanjang tol. Truk hanya diizinkan bersandar di luar tol dalam rentang waktu sebentar. "Kami keluarkan mereka lewat pintu tol Karawang Timur dan Barat daripada mesin truk panas dan berbahaya untuk pengendara di jalan tol," kata Sam. 

Kepolisian juga membuat rekayasa di sekitar tempat penghentian sementara (rest area) agar kemacetan bisa diurai. Musababnya, antrean kendaraan di pintu masuk dan keluar rest areamenyebabkan kendaraan di belakangnya tersendat. Tempat istirahat di kilometer 19, 33, dan 55 sempat kelebihan kapasitas dua hari terakhir. 

Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo mengatakan timnya akan menerapkan sistem buka tutup pintu rest area sepanjang hari. "Petugas akan terus berpatroli jangan sampai ada yang terpaksa berhenti di bahu jalan antre masuk rest area," kata Ipung.

Selain itu, ia menghimbau agar petugas tiket Jasa Marga mempercepat proses transaksi di tol agar antrean tak mengular. "Sebab terlambat sekian detik saja bisa menghambat kendaraan banyak," ucapnya. 

Direktur Jasa Marga Christianto Prihambodo mengatakan timnya telah memaksimalkan seluruh transaksi loket di pintu tol untuk menghindari antrean kendaraan. Jasa Marga bahkan menerapkan jemput transaksi di beberapa gerbang seperti Cikarang Utama, Ciawi, dan Cibubur Utama. "Ada petugas pengumpul tol di gerbang yang volume lalu lintasnya cukup tinggi," kata dia.

Jasa Marga mencatat lebih dari 2,6 juta kendaraan selama arus mudik akhir tahun ini. Nilai ini meningkat 14,07 persen dibanding tahun lalu, hanya 2,3 juta kendaraan.

Volume arus terbesar berada di gerbang tol Karang Tengah mengarah ke Merak, yaitu 1.171.438 kendaraan sejak 23 Desember 2015. Sementara volume kendaraan di Cikampek lebih dari 215.000 kendaraan, dan lebih dari 398.000 kendaraan keluar masuk melalui tol Cileunyi.

Jasa Marga dan kepolisian memprediksi puncak arus balik liburan akhir tahun berlangsung pada 2-3 Januari 2016 karena masa liburan anak sekolah telah habis. "Kepadatan arus balik lebih tersebar dan berkurang karena jadwal yang berbeda-beda. Sejauh ini tak ada rekayasa lalu lintas menuju tol dalam kota," kata Ipung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper