Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, sudah menginstruksikan pejabat wilayah di Jakarta Timur untuk membantu polisi menangkap jaringan gembong narkoba di kawasan tersebut.
"Kasus penggerebekan di Berlan itu kan berawal dari camat yang mau periksa kos-kosan, ternyata ketemu ada narkoba. Kami gak berpikir di sana ada sekelompok besar, makanya polisi tidak siap 100%," katanya, Rabu (20/1/2016).
Dia menuturkan, kasus penggerebekan yang berujung pada tewasnya anggota Polres Jakarta Pusat Bripka Taufik Hidayat pasti dijadikan sebagai pengalaman bagi pejabat wilayah dan kepolisian setempat untuk meningkatkan pengamanan.
Selain itu, dia juga sudah meminta jajarannya untuk mengecek siapa saja masyarakat yang terlibat kasus ini. Pasalnya, Ahok curiga ada warga pembela kelompok gembong narkoba di wilayah Berlan, Matraman, Jakarta Timur.
"Kami juga akan cek nih ada warga yang terlibat apa enggak. Termasuk RT/RW. Masak mereka gak tahu kalau di situ orang pada pakai sabu. Kerja ga tuh kalau gitu?" ujarnya.
Dia juga mengatakan, tak akan memberi ampun jika ada warga yang ketahan menggunakan bahkan menjual obat-obatan terlarang di lingkungannya. Menurutnya, Pemprov DKI sudah lelah membina para warga maupun pendatang yang diduga terlihat praktik jual-beli narkoba tersebut.
"Tangkap saja udah. Binasakan," tegasnya.
Sebelumnya, anggota Polres Jakarta Pusat Bripka Taufik Hidayat, ditemukan tewas setelah menceburkan diri di Kali Ciliwung. Bripka Taufik menceburkan diri karena berlindung dari pengeroyokan warga saat penggeledahan narkoba di kawasan Matraman, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.