Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Kemacetan, DKI Jakarta Rekrut 943 PKWT

Gubernur DKI Jakarta menerima 943 petugas Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) teknis dan pengawas lalu lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta
Ilustrasi macet/bloomberg.com
Ilustrasi macet/bloomberg.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima 943 petugas perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) teknis dan pengawas lalu lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Senin (1/2/2016).

Petugas tersebut diharapkan dapat menjadi terobosan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.

" Jakarta masih macet, sudah macet nggak mau pada ngalah, jadi antara simpang lampu di tengah harusnya dikosongin berebut di tengah semua," kata Ahok di Balai Kota, Senin (1/2/2016).

Dikatakan, masih banyak titik-titik kemacetan di Jakarta, apalagi di beberapa simpangan hingga pukul 21.00 WIB, tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas kemacetan.

" Masa mesti teriak teriak terus, alasannya lagi banyak operasi, makanya merekrut PKWT ini lalu di training," ujarnya.

Sebelumnya Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Yani Wahyu Purwoko mengatakan, bahwa kemacetan yang terjadi di Jakarta lantaran banyaknya pelanggaran lalu lintas, seperti melanggar marka jalan, parkir liar, dan bus yang ngetem sembarangan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dishubtrans rutin melakukan operasi Lintas Jaya gabungan dengan TNI untuk mengawasi titik-titik kemacetan di ruas jalan Jakarta.

Selama ini, operasi Lintas Jaya yang sudah dilakukan melibatkan personel TNI gabungan sebanyak 200 personel dan 160 personel dari Dishubtrans DKI.

Hal itu dilakukan untuk melakukanpemantauan, pengawasan, dan pengendalian.

Di Jakarta saat ini terdapat 32 titik kemacetan, terparah di Jakarta Barat,  disusul Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper