Bisnis.com, JAKARTA - Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, tak mengindahkan permintaan relawan Basuki Tjahaja Purnama alias Teman Ahok yang memintanya keluar dari PDI Perjuangan.
Djarot yang saat ini berstatus sebagai Ketua Bidang Organisasi DPP PDI P tersebut mengatakan ada perbedaan signifikan antara relawan, independen, dan partai politik.
"Relawan dan independen itu sifatnya sementara dan tak melembaga. Di DPRD kan enggak ada fraksi relawan atau fraksi independen," ujarnya di Balai Kota DKI, Senin (7/3/2016).
Mantan Bupati Blitar tersebut juga mengingatkan para relawan Teman Ahok bahwa negara demokratis tetap membutuhkan partai politik. Terkait partainya, Djarot mengatakan PDI Perjuangan mempunyai akar sejarah yang erat dengan keberadaan Indonesia.
"Benih PDI P sudah ada sejak 1926, Indonesia belum merdeka. Kami bukan sekadar partai notaris. Bangunnya berdarah-darah. Saya bisa jadi seperti sekarang ya karena PDI P," tegasnya.
Meski demikian, dia tetap mempersilakan Ahok untuk menggandeng calon lain karena dirinya tak akan keluar dari PDI P. Tak terkecuali dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Terserah. Itu monggo saja. Ya beri kesempatan lah," jelasnya.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama mengumumkan akan menggandeng salah satu bawahannya di Pemprov DKI, yakni Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono sebagai Calon Wakil Gubernur.
Wacana Ahok menggandeng PNS tersebut sekaligus memupuskan nama Djarot Saiful Hidayat untuk berpasangan kembali pada Pilkada DKI 2017. Salah satu alasan Ahok menggandeng PNS lantaran Ahok tak mau mengkhianati Teman Ahok dengan masuk ke partai politik.