Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemacetan Jakarta: Nilai Kerugian Masyarakat Rp150 Triliun Per Tahun

Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat kerugian masyarakat dari dampak kemacetan di sejumlah wilayah Jakarta mencapai Rp150 triliun per tahun.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BEKASI - Kerugian akibat kemacetan Jakarta ternyata tidak bisa dianggap ringan.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat kerugian masyarakat dari dampak kemacetan di sejumlah wilayah Jakarta mencapai Rp150 triliun per tahun.

"Data kerugian itu dilaporkan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) kepada kami," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di Bekasi, Senin (25/4/2016).

Menurut dia, banyak biaya sosial yang dihabiskan masyarakat selama mengalami kemacetan di jalan, mulai dari biaya bahan bakar kendaraan hingga biaya kesehatan yang diakibatkan oleh polusi udara.

Besaran nilai kerugian tersebut, kata dia, merupakan angka fantastis yang selama ini ditanggung masyarakat.

Andri mengatakan, saat ini masyarakat dari kawasan Jabodetabek yang melakukan perjalanan di wilayah DKI mencapai 2 juta jiwa per hari dengan beragam kepentingan.

Pihaknya sejauh ini masih memetakan sejumlah titik kemacetan di Jakarta berdasarkan kapasitas tampung jalan maupun pertumbuhan kendaraan di kawasan setempat.

Sejumlah upaya dalam mengurai kemacetan dilakukan pihaknya melalui sejumlah kebijakan, di antaranya dengan memperbaiki pelayanan operasional transportasi massal seperti kereta maupun bus berskala besar, kecil dan sedang.

"Saat ini kita sedang memperluas jaringan trayek Transjakarta ke Bodetabek agar jumlah warga pengguna kendaraan pribadi mau beralih ke angkutan umum," katanya.

Pihaknya mencatat, sampai saat ini peralihan kendaraan pribadi ke armada transportasi massal baru mencapai 13 persen dari target sebanyak 60 persen pengguna transportasi massal.

Upaya menambah perpindahan kendaraan itu dilakukan dengan menjajaki kerja sama dengan sejumlah pengusaha mal di Jabodetabek untuk penyediaan lahan parkir.

"Kita akan perbanyak park and ride di sejumlah mal yang dilintasi jaringan trayek Transjakarta," katanya.

Selain proyek transportasi massal, kata dia, pihaknya juga tengah menggagas pembuatan kawasan terintegrasi jaringan transportasi, fasilitas umum dan pemukiman.

"Semua terminal di DKI akan kita bangun rumah susun. Yang sekarang sedang kita bangun di Tanah Merdeka Jakarta Timur, Senen Jakarta Pusat dan Pasar Minggu Jakarta Selatan," katanya.

Proyek tersebut akan dilanjutkan pada 2017 di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur.

Kawasan terintegrasi itu akan memungkinkan masyarakat lebih mudah mengakses moda transportasi umum sehingga mengurangi jumlah kendaraan pribadi di dalam kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper