Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PKS Triwisaksana mengatakan, kemungkinan akan ada pejabat atau pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang mengikuti jejak mantan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.
Rustam memilih mengundurkan diri dari jabatan eselon II dan memilih menjadi staf lantaran tak sepaham dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Kalau memang pola kerja Ahok masih seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan banyak pejabat yang mengikuti Rustam," ujarnya, Rabu (27/2/2016).
Alasan Rustam mengajukan surat pengunduran diri bermula ketika Ahok menuding anak buahnya bersekongkol dengan salah satu lawan politik, Yusril Ihza Mahendra.
Meski Rustam sudah mengklarifikasi lewat Facebook, Ahok membeberkan hobi Rustam bermain Golf, dan ikut dalam Geng Golf pejabat DKI.
"Bagaimana pun juga gubernur ini kan membutuhkan timnya. Jangan dievaluasi di depan publik, apalagi sampai difitnah," katanya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mempertanyakan alasan Rustam Effendi mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara.
Menurutnya, pejabat daerah tidak bisa mundur dengan seenaknya. Harus ada alasan yang tepat. Kecuali sakit, berhalangan tetap, boleh mengajukan mundur.
Rustam Effendi menjadi Wali Kota Jakarta Utara sejak 2 Januari 2015. Senin (25/4/2016) Rustam telah secara resmi menyampaikan surat pengunduran diri kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Sebelumnya, Ahok menyebut Rustam bersekongkol dengan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra. Dia menilai Rustam lamban menertibkan hunian liar di Jakarta Utara untuk penanganan banjir.