Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan akan memindahkan warga Pasar Ikan yang tinggal di tenda-tenda penampungan lantaran tak mau pindah ke Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur.
"Kami siapkan tempat di Rusunawa Muara Baru. Kami sadar kalau Rawa Bebek itu terlalu jauh. Tempatnya juga kecil karena tipe studio," ujarnya seusai Rapat Koordinasi Penataan Kawasan Pasar Ikan di Balai Kota DKI, Kamis (12/5/2016).
Mengacu pada data Walikota Jakarta Utara, total warga Pasar Ikan yang berkeras tinggal di tenda penampungan saat ini mencapai 22 kepala keluarga (KK). Sementara itu, ratusan warga korban penggusuran Pasar Ikan sudah tinggal di Rusunawa Rawa Bebek.
Djarot sadar banyak warga yang enggan pindah lantaran letak rusun Rawa Bebek yang terlalu jauh. Apalagi, sebagian warga saat ini bekerja sebagai nelayan di Teluk Jakarta. Jika tinggal di Muara Baru, katanya, warga tak akan kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Sekarang pokoknya fokus relokasi dulu. Kami akan lanjutkan soal penataan dan pembangunan jika semua warga sudah mendapat tempat tinggal," imbuhnya.
Sebagai informasi, Pemprov DKI akhirnya meratakan kawasan Pasar Ikan yang meliputi Kampung Aquarium, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Ratusan warga di daerah tersebut harus angkat kaki dari tempat tinggalnya selama puluhan tahun. Sebagian di antaranya setuju pindah ke Rusunawa Rawa Bebek, sebagian pulang ke kampung halaman, dan 22 KK memilih tinggal di tenda-tenda penampungan di dekat area penggusuran.
Sedikitnya ada 396 KK di kawasan Pasar Ikan yang terkena dampak penggusuran. Warga tersebut dibagi dalam 3 zona. Yang pertama mencakup wilayah RT 011 RW 04 yang didiami 136 KK. Zona 2 yaitu di RT 01, 012 RW 04 yang didiami 202 KK dan zona 3 mencakup RT 02 RW 04 dan RT 07 RW 01 dengan 58 KK.