Bisnis.com, JAKARTA--Pemprov DKI berencana untuk menyuntikkan dana subsidi berupa public service obligation (PSO) untuk operasional kereta rel ringan (light rail tranist/LRT) di Jakarta dan sekitarnya.
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama setelah menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara.
"Konsepnya mirip-mirip PSO Transjakarta. Nanti kami subsidi penumpang LRT dari kota satelit untuk masuk ke Jakarta," ujarnya di Balai Kota DKI, Rabu (8/6/2016).
Dia mengatakan dana subsidi bagi warga kota satelit yang bekerja di Jakarta sudah diimplementasikan oleh PT Transjakarta. Pemprov DKI sudah menggelontorkan dana PSO sebesar Rp1,2 triliun pada tahun ini dan berencana memberikan Rp3,2 triliun di tahun depan.
Dana tersebut digunakan Transjakarta untuk membayar kontrak rupiah/kilometer bagi operator bus Transjabodetabek.
"Sekarang kan orang Depok, Bekasi, Tangerang masuk Jakarta cuma Rp3.500 nih. Makanya kami tambahin PSO jadi Rp3,2 triliun. Kalau kereta api gak sanggup bayar, kami akan kasih PSO untuk LRT," katanya.
Ratas di Istana yang digelar hari ini mempertemukan Ahok dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Dalam rapat tersebut Presiden Joko Widodo sepakat untuk mengikuti saran Ahok yang meminta agar seluruh LRT di Jakarta dan sekitarnya menggunakan rel lebar (standard gauge). Berbeda dengan rel sempit (standard narrow) yang sudah digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia.