Bisnis.com, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah mengkaji pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) regional di kawasan tersebut.
Rencananya, TPA regional tersebut akan dipusatkan di Kabupaten Tangerang. Selain mengolah sampah dari Kabupaten Tangerang, TPA regional ini juga akan mengolah sampah dari Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.
“Semua masih dikaji sehingga keputusan terakhir menunggu kajian. Data-datanya juga tidak lengkap karena masih menunggu kajian,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar kepada Bisnis, Selasa (12/7/2016).
Seperti diketahui, volume sampah di Kabupaten Tangerang mencapai 800 ton setiap harinya. Sampah-sampah tersebut kebanyakan berasal dari rumah tangga, lalu diikuti dengan pasar tradisional, dan perusahaan.
Usulan pengembangan TPA regional tersebut, ungkapnya, merupakan bagian dari impelementasi nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Kawasan Tangerang Raya. MoU ini akan melibatkan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Pada saat yang sama, rencana pengembangan TPA regional di Kabupaten Tangerang juga diamini oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tangsel Teddy Meiyadi. Dirinya mengungkapkan pihaknya masih menunggu kajian detil mengenai pembangunan TPA, dan luasan lahan yang dibutuhkan.
“Untuk memfasilitasi itu, kami juga melakukan revisi rencana tata ruang wilayah [RTRW]. Persoalan sampah ini memang terus mengemuka seiring dengan pertumbuhan penduduk di Tangsel sedangkan lahan yang ada semakin terbatas,” katanya.
Menurutnya, persoalan perkotaan misalnya banjir, sampah, kemacetan, dan infrastruktur di Tangerang Raya sudah dalam tahap mendesak dan membutuhkan solusi jangka pendek. Tak hanya itu, wilayah di Tangerang Raya ini saling berhimpitan sehingga membutuhkan kerja sama antar wilayah.
Tak hanya itu, kerja sama terkait pengelolaan sampah juga menjadi prioritas di Tangsel. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Tangsel Yepi Suherman bahwa pihaknya mengharapkan adanya kerja sama lintas wilayah soal pengelolaan sampah.
“Lahan kosong di Tangsel sudah sangat terbatas sedangkan jumlah sampah terus bertambah, mengikuti jumlah populasi di kota ini. Kami sudah memetakan sejumlah wilayah di Tangsel untuk menjadi alternatif TPA selain di Ciupecang yakni Kranggan,” ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya menjelaskan alternatif wilayah tersebut terlalu berdekatan dengan permukiman sehingga dikhawatirkan terjadi gesekan dengan warga. Oleh karena itu, Pemkot Tangsel berencana melakukan kerja sama pengelolaan sampah dengan Kab. Tangerang karena lahannya masih cukup luas dibandingkan Tangsel.
“Misalkan Kabupaten Tangerang, mereka masih memiliki banyak lahan, sedangkan kami memiliki teknologi. Saya kira ini bisa menjadi win win solution,” tambahnya.