Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemberantasan Narkoba: Partisipasi Warga Diperlukan

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan mendorong keterlibatan aktif instansi pemerintah dan mansyarakat untuk mendukung upaya pemberantasan narkoba.
Gedung BNN/bnnlingdik.com
Gedung BNN/bnnlingdik.com

Bisnis.com, TANGSEL—Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan mendorong keterlibatan aktif instansi pemerintah dan mansyarakat untuk mendukung upaya pemberantasan narkoba.

Kepala BNN Tangsel Heri Istu mengatakan pihaknya membutuhkan bantuan dari dari seluruh pihak, ternasuk peran RT RW, untuk melakukan Program Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Selama ini, penemuan narkoba kebanyakan berasal dari penyelidikan. Laporan masyarakat sangat berkontribusi dalam membantu penyelidikan kami,” ungkapnya, mengutip keterangan resminya, Senin (18/7).

Untuk menggenjot kinerja pemberantasan narkoba, BNN Tangsel sudah memetakan wilayah yang rawan narkoba, termasuk di Ciputat.

Dirinya juga menginginkan adanya pelatihan untuk para anak muda sehingga anak muda pengangguran memiliki kegiatan yang positif dan tidak tergoda dan terjerumus ke dalam narkoba. 

Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Banten Herru Februanto menyebutkan Tangsel merupakan kawasan yang rawan narkoba karena berbatasan langsung dnegan Jakarta. Para pengedar banyak yang lari ke Tangsel dan diam di perbatasan, yang sebelumnya mereka ambil barang di Jakarta. 

“Daerah rawan lainnya adalah tempat hiburan dan tempat kosan. Di Tangsel sendiri masih belum memiliki peraturan daerah tentang tempat kosan sehingga semua orang bisa masuk seenaknya. Seharusnya tempat kos di Tangsel memiliki aturan yang cukup ketat sehingga mudah dalam pengontrolan seperti pemeriksaan KTP dan lainnya,” ucapnya Herru. 

Upaya penanggulangan narkotika di Kota Tangsel terbilang cukup bagus karena selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. Menurut penelitian mulai 2011 angka narkoba mencapai 2,08% dan pada tahun lalu mencapai 1,74%.

“Pola penanganan narkoba sangat beragam, mulai dari pencegahan dan pemberdayaan yang ditujukan kepada masyarakat. Bagaimana masyarakat ingin, mau dan mengerti juga menolak pengedaran narkoba di wilayahnya,” tegas Herru. 

Selain itu, adanya rehabilitasi yang disasar kepada pecandu hingga sembuh dan tidak kambuh kembali. Serta adanya pemberantasan sasaran sindikat, bandar, kurir dan pengecer yang harus diputuskan jaringannya.

“Kami juga mengadakan pemetaan petugas tahu daerah sasaran, mana yang harus disentuh dan difokuskan. Satu daerah harus digarap penuh sehingga daerah merah berubah menjadi hijau,” tuturnya. 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper